Inilah Alasan Menonton Film Dewasa Dapat Merusak Otak, Menurut Penelitian Para Ahli

- 5 Juli 2022, 18:25 WIB
Ilustrasi film porno.
Ilustrasi film porno. /Pixabay/betexion.

LINGKAR KEDIRI – Pria yang menonton pornografi secara teratur dapat mengurangi ukuran otak mereka, sebuah penelitian menemukan.

Para peneliti menemukan lebih sedikit materi abu-abu di otak pria yang secara teratur melihat pornografi dibandingkan dengan mereka yang tidak.

Para ahli mengatakan itu adalah bukti pertama untuk hubungan antara menonton materi seksual eksplisit dan pengurangan ukuran otak, tetapi studi baru tidak membuktikan bahwa pornografi menyebabkan perubahan pada otak.

 Baca Juga: Bursa Transfer, Mbappe Pilih Bertahan di PSG Dibongkar Langsung Alasannya oleh Gelandang Ini

Mereka mengatakan penjelasan alternatif bisa jadi bahwa pria dengan tipe otak tertentu dengan rangsangan hadiah yang terlalu sensitif, yang dikenal sebagai 'striatum'. bisa lebih cenderung menggunakan pornografi.

Dr Simone Kühn dari Max Planck Institution di Berlin memimpin penelitian.

“Sayangnya kami tidak bisa menjawab pertanyaan ini berdasarkan hasil saat ini,” katanya, dilansir LingkarKediri dari independent.uk.

 Baca Juga: Mantan Bintang Arsenal Percaya Ronaldo Bergabung dengan Tim Ini Akan Kembali Raih Kejayaan

“Tidak jelas, misalnya, apakah menonton film porno menyebabkan perubahan otak atau apakah orang yang lahir dengan tipe otak tertentu lebih banyak menonton film porno,” tambahnya.

Dr Kühn dan rekan-rekannya dari Universitas Charite Berlin menggunakan 64 pria sehat berusia antara 21 dan 45 tahun dan mempelajari kebiasaan mereka menonton film porno.

Mereka mencocokkan hasil survei mereka dengan scan otak laki-laki dan mengamati volume otak dan cara mereka bereaksi terhadap gambar seksual eksplisit.

 Baca Juga: Arsenal Mengumumkan Pemain Ini Sebagai Rookie Keempat dengan Kontrak Senilai 45 Juta Pound

Temuan yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry Journal, mendapat skeptisisme dari beberapa ahli yang mengatakan bahwa menonton pornografi dalam jumlah sedang mungkin tidak berbahaya.

Di sisi lain, Dr Gregory Tau dari Universitas Columbia mengatakan bahwa menonton film porno "mungkin tidak buruk dalam jumlah sedang".

“Ada kemungkinan bahwa ada individu dengan jenis otak tertentu yang lebih rentan terhadap perilaku semacam ini,” katanya.

 Baca Juga: Pelatih Persik Kediri Ingin Meminta Maaf secara Pribadi dengan Ronaldinho, Ada Apa?

“Atau, mungkin saja penggunaan berlebihan (porno) yang melanggengkan dirinya menyebabkan perubahan otak. Atau, bisa jadi keduanya,” tambahnya.

Dr Kühn telah menyerukan penelitian di masa depan untuk melakukan penyelidikan lebih dalam tentang efek pornografi pada otak dari waktu ke waktu.***

Editor: Yulian Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah