Network
Ironisnya, saat menonton film porno menciptakan pengalaman sesaat yang sangat menyenangkan, itu akhirnya mengarah pada beberapa pengalaman psikologis negatif yang tersisa.
- Porno Mengatur Ulang Otak Manusia
Ketika pria jatuh lebih dalam ke dalam kebiasaan mental untuk terpaku pada gambar porno, paparan mereka menciptakan jalur saraf.
Seperti jalur yang dibuat di hutan dengan setiap pejalan kaki berturut-turut, begitu juga jalur saraf mengatur arah untuk waktu berikutnya gambar erotis dilihat.
“Seiring waktu jalur saraf ini menjadi lebih lebar karena mereka berulang kali bepergian dengan setiap paparan pornografi. Mereka menjadi jalur otomatis yang melaluinya interaksi dengan wanita diarahkan...” ungkap Struthers.
- Porno Mengubah Seks Menjadi Masturbasi
Seks menjadi mementingkan diri sendiri. Itu menjadi tentang kesenangan Anda dan bukan keintiman yang saling memberi diri dan timbal balik yang dirancang untuknya.
- Porno Merendahkan dan Memobyektivitaskan Wanita
Hal ini terjadi dari pornografi hard-core hingga soft-core. Pamela Paul, dalam bukunya Pornified, mengutip penelitian seorang psikolog yang meneliti pornografi di Texas A&M, menulis,
'Pornografi softcore memiliki efek yang sangat negatif pada pria juga. Masalah dengan pornografi softcore adalah bahwa voyeurismenya mengajarkan laki-laki untuk melihat perempuan sebagai objek daripada berada dalam hubungan dengan perempuan sebagai manusia.'
Sekali lagi perlu ditegaskan, bahwa ini bukan efek yang hanya bertumpu pada mereka yang telah melihat film porno. Konsumsi besar-besaran pornografi dan ukuran industri porno telah menghiperseksualisasi seluruh budaya.
