Network
LINGKAR KEDIRI – Nonton video porno ternyata memiliki efek negatif pada cara kerja fungsi otak manusia.
Hal ini juga akan menjadi parah jika keseringan nonton video porno atau pornografi dan apalagi tak bisa terkontrol.
Pasalnya, apa yang diungkapkan oleh studi-studi ini nanti ternyata meresahkan. Paparan pornografi adalah formatif, abadi, dan tidak sehat.
Dalam artikel ini, akan ada gambaran tingkat tinggi tentang apa yang dilakukan pornografi pada otak Anda, dilansir LingkarKediri dari laman canopy.
- Melihat pornografi menipu otak Anda, ada area di otak Anda yang dikenal sebagai "pusat penghargaan" yang membantu membentuk kebiasaan.
Ini melepaskan bahan kimia, termasuk dopamin, yang membangun hubungan antara tindakan dan keinginan yang dirasakan dari tindakan itu.
Dopamin dikenal sebagai bahan kimia "kesenangan"; itu menciptakan hubungan antara kebiasaan tertentu dan "hadiah."
Aktivitas seperti olahraga, makan, dan seks semuanya memicu reaksi di bagian otak ini.
- Melihat pornografi mengubah otak Anda, ketika pusat penghargaan otak Anda memicu pelepasan dopamin dan bahan kimia terkait, itu juga melepaskan protein (DeltaFosB) yang berfungsi sebagai "penguat."
Akibatnya, ini menciptakan jalur saraf untuk menghubungkan apa yang dilakukan seseorang dengan perasaan mereka, dalam hal ini, sangat menghubungkan kesenangan dengan tindakan menonton pornografi.
- Melihat pornografi memengaruhi hubungan Anda, menonton porno kekerasan dan/atau non-konsensual memiliki efek racun yang dapat menyebabkan kerusakan permanen pada kemampuan remaja untuk memiliki hubungan yang sehat.
Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa menonton film porno yang keras dapat mengubah sikap tentang wanita; laki-laki yang menonton film porno secara teratur lebih cenderung mengobjektifkan perempuan dan memiliki sikap misoginis yang keras.
- Menonton pornografi di usia muda bisa merusak, risiko kecanduan pornografi lebih tinggi bagi remaja karena pusat penghargaan di otak mereka merespons 2-4 kali lebih kuat daripada otak orang dewasa.
Menurut Psychology Today , remaja yang terpapar konten seksual lebih cenderung melakukan hubungan seks di usia yang lebih muda, dan paparan dini terhadap pornografi merupakan faktor risiko kecanduan seks dan gangguan keintiman lainnya.***
