LINGKAR KEDIRI - Penyakit kronis tanpa disadari mudah sekali mengintai seseorang, dan diketahuinya dalam kondisi yang sudah kronis.
Seperti halnya penyakit gula atau diabetes.
Penyakit diabetes salah satu penyakit kronis yang perlu dicegah sejak dini, karena kondisi diabetes yang sudah kronis dapat membahayakan kesehatan.
Diet Anda adalah kunci untuk mengelola risiko diabetes Anda, dengan mengatur pola makan yang sehat.
Jika Anda telah didiagnosis menderita diabetes atau pra-diabetes, penting untuk mengelola kondisi tersebut dengan bantuan pola makan yang sehat.
"Diet diabetes berarti makan makanan tersehat dalam jumlah sedang dan mengikuti waktu makan yang teratur," kata Mayo Clinic.
Rencana makan sehat ini harus kaya nutrisi secara alami dan rendah lemak dan kalori.
Makanan utamanya adalah buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Faktanya, diet diabetes adalah pola makan terbaik untuk kebanyakan orang.
Makanan dengan indeks glikemik rendah ukuran seberapa cepat tubuh mengubah makanan menjadi gula sangat bermanfaat bagi penderita diabetes atau pra-diabetes.
Menurut sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition, makan sereal yang dibuat dengan millet, sekelompok biji-bijian yang mengandung sorgum dan rumput berbiji lainnya, dapat membantu menurunkan risiko diabetes tipe 2 Anda.
Faktanya, penelitian tersebut menemukan bahwa indeks glikemik biji-bijian millet 36 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan biji-bijian lain seperti beras giling dan gandum olahan. Millet yang diproses minimal paling efektif dalam menurunkan indeks glikemik seseorang, tulis para peneliti.
Millet juga hadir dengan berbagai manfaat nutrisi lainnya: para ahli mengatakan millet kaya akan protein, serat, dan mikronutrien seperti seng, besi, dan kalsium. Namun, konsumsi berkelanjutan tampaknya menjadi kunci untuk manfaat berkelanjutan.
"Millet harus menjadi bagian dari makanan pokok kita. Hasilnya tidak akan bertahan lama jika orang kembali ke junk food dan makanan olahan," kata Anitha Seetha, PhD, penulis studi dan ilmuwan nutrisi.***