LINGKAR KEDIRI - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan bahwa pihaknya tidak akan menerapkan 'lockdown' disaat akhir pekan dalam menekan lajur penyebaran Covid-19.
Dirinya menganggap bahwa informasi tentang penerapan 'lockdown' hanya wacana yang berkembang di masyarakat dan media.
"Terhadap berita-berita yang beredar dalam beberapa hari ini, DKI Jakarta tidak merencanakan penerapan kebijakan 'lockdown' akhir pekan. Itu adalah wacana yang berkembang di masyarakat dan media, tapi kami tidak dalam posisi mempertibangkan, apalagi menetapkan bahwa akan ada lockdown di akhir pekan", kata Anies.
Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Tunjuk Mensos Risma untuk Gantikan Anies Baswedan? Simak Faktanya
Saat ini, menurut Anies, DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yangs sesuai PPKM.
Sehingga penerapan ini harus diterapkan secara tertib setiap harinya, tidak hanya saat akhir pekan.
"Saat ini yang berlaku adalah PSBB yang sesuai PPKM. Pembatasan kegiatan dan segala protokol kesehatan yang berlaku di dalamnya, harus kita jalankan bersama secara tertib setiap jalan, bukan hanya di akhir pekan dan bukan hanya di malam hari. Virusnya menyebar terus tanpa mengenal waktu," ujarnya.
Baca Juga: Cek Fakta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Raih Piala Juara Lomba Mewarnai, Cek Faktanya!
Gubernur Ibukota tersebut menghimbau kepada masyarakat, khususnya DKI Jakarta, untuk menerapkan protokol kesehatan, yaitu dengan menjaga 3 M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun).
"Mari jaga terus diri dan lingkungan kita dengan menegakkan 3M," kata Anies.
Selain itu, Anies menghimbau kepada masyarakat untuk tidak keluar kota selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Cek Fakta: Anies Baswedan Dicopot dari Jabatannya Sebagai Gubernur DKI Jakarta
Seperti mengunjungi tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan keramaian.
"Saya imbau, kita semua jangan bepergian ke luar kota. Tahan diri untuk tidak mengunjungi tempat-tempat keramaian dan sebisanya di rumah saja bila tidak ada keperluan esensial. Ini penting untuk menjaga kasus aktif tidak terus bertambah," tutur Anies.***