LINGKAR KEDIRI – Kabar gembira bagi pasangan yang ingin menikah, karena Pemerintah segera merealisasikan peluncuran program Kartu Prakerja Calon Pengantin.
Dilansir Lingkar-Kediri.com dari Antara, Kartu Prakerja Calon Pengantin merupakan salah satu bentuk program pengentasan kemisikinan pada tahun 2021.
Jenis bantuan dari pemerintah ini, diperuntukkan kepada calon pengantin yang ingin menikah.
"Harapannya setelah menikah mereka mempunyai kehidupan ekonomi yang lebih baik sehingga tak lahir keluarga miskin baru," ujar Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, pada Jum’at 5 Maret 2021 di Jakarta.
Kendati begitu, LaNyalla mengingatkan bahwa program ini hanya merupakan bantuan. Artinya, hanya sebagai stimulus untuk menyiapkan diri dalam mengarungi kehidupan baru.
“Sifatnya bantuan dari pemerintah. Jadi, program ini hanya pemantik bagi pemegang kartu tersebut untuk mendapat pekerjaan dan jenis usaha yang diminatinya," ujar LaNyalla.
Baca Juga: PENTING! Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 13 Telah Dibuka, Begini Syaratnya
Dia melanjutkan, diharapkan setelah mendapatkan bekal dari program Kartu Prakerja tersebut, calon pengantin dapat meningkatkan perekonomiannya dan mengurangi angka kemiskinan.
Di sisi lain, Senator Dapil Jawa Timur itu juga meminta kepada pemerintah untuk memberikan pengetahuan reproduksi kepada calon pengantin, pemahaman agama serta pelatihan ekonomi melalui bimbingan pranikah secara serius.
"Kita pernah tahu ada program kursus bimbingan calon pengantin. Sekarang sepertinya program tersebut menguap begitu saja. Apakah masih berjalan atau tidak, tak pernah terdengar lagi," ujarnya.
Baca Juga: Cara Membeli Pelatihan Prakerja di Platform ‘Bukalapak’, Simak Tutorialnya
Ia pun berharap program tersebut dapat dihidupkan kembali sebagai bagian dari upaya pemerintah mempersiapkan keluarga baru yang bebas dari kemiskinan.
Sebagaimana diketahui, pemerintah lintas kementerian/lembaga tengah mengupayakan percepatan implementasi program Kartu Prakerja bagi calon pengantin (catin) di tahun 2021. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya keluarga miskin baru.
Pasalnya, berdasarkan data jumlah penduduk miskin pada Maret 2020 sebesar 9,78% atau meningkat 0,56% poin dari September yang berjumlah 24,79 juta orang (9,22%).
Baca Juga: Cara Membeli Pelatihan Prakerja di Platform ‘Tokopedia’, Simak Tutorialnya
Sedangkan jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini sebanyak 138,22 juta orang dengan jumlah pengangguran 9,77 juta orang (7,07%).***