Terungkap Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Perairan Bali, Simak Penjelasan Lengkapnya

1 Mei 2021, 21:45 WIB
Nery, anak awak KRI Nanggala 402 tulis pesan menyentuh untuk ayahnya yang telah gugur. /Instagram.com/ @nurmantyo_gatot/

LINGKAR KEDIRI – Setelah tenggelamnya KRI Nanggala 402, banyak sekali pihak yang berkomentar terkait hal yang menyebabkan KRI Nanggala 402 tenggelam.

Salah satunya adalah dari TNI AL yang menduga KRI Nanggala-402 karam karena terseret arus bawah laut yang kuat dan diperkuat oleh hasil pantauan citra satelit Jepang.

"Saat kapal selam menyelam mungkin faktor yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut," kata Asisten Perencanaan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muda TNI Muhammad Ali.

Dikutip Lingkar Kediri dari Antara, biasanya awak kapal harus mempelajari dahulu kondisi perairan baik di permukaan maupun di bawah, karena disetiap wilayah arus bawah lautnya berbeda.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Masjid Istiqlal Tidak Menggelar I'tikaf

Muhammad Ali menyebut akan muncul pula internal solitary wave ketika terjadi arus bawah laut yang cukup kuat dan bisa menarik benda secara vertikal.

"Jadi jatuhnya kapal itu ke bawah itu lebih cepat daripada umumnya. Ini yang harus diwaspadai, biasanya kalau kita mewaspadai itu kita memakai pendorongan yang lebih kuat daripada biasanya. Kita gunakan kecepatan yang lebih," ucap Muhammad Ali.

Saat masih menjadi awak KRI Nanggala-402, Ali mengaku sering mengalami situasi tersebut. Biasanya kapal akan terasa lebih berat. Namun, hal itu bisa diatasi dengan pendorongan atau mengembuskan tangki tahan tekan dengan emergency blow.

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mengangkat KRI Nanggala-402.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Media Asing: Penyelaman yang Dipaksakan, Khawatir Terbakar

"Ke depan kami ajukan untuk dilakukan pengangkatan, dan kami sudah koordinasi dengan SKK Migas karena mereka yang memiliki kemampuan untuk mengangkat kapal tersebut," ujar Yudo Margono dikutip dari Antara pada, 27 April 2021.

Yudo Margono menambahkan bahwa saat ini TNI melakukan pengamanan di lokasi tenggelamnya kapal selam tersebut dengan menyiagakan petugas di lokasi.

"Minta doanya saja supaya kapalnya bisa segera diangkat. Saat ini masih rapat dan dihitung berapa beratnya dari gambar-gambar tersebut," tambah Yudo Margono.

Perlu diketahui, KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan 60 mil laut utara Pulau Bali merupakan kapal selam tipe 209/1300. Dibuat di Kiel era Jerman Barat, pada 1977 dan aktif digunakan TNI Angkatan Laut sejak 1981 sebelum dinyatakan eternal on patrol akhir April 2021.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler