Perjalanan Hidup Soekarno yang Menyedihkan, Pernah Ditolak MPR Hingga Keinginan yang Tak Terlaksana

3 Juni 2021, 11:20 WIB
Presiden Soekarno /Tangkap layar/Instagram @presidensukarno/

 

LINGKAR KEDIRI – Sosok Soekarno telah tertanam dalam tanah Ibu Pertiwi dan seluruh rakyat sebagai Presiden pertama di Indonesia.

Perjuangan Soekarno untuk meraih kemerdekaan persama para pahlawan lainnya tidaklah mudah.

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id pada 3 Juni 2021.

Belanda pernah menganggap Soekarno sebagai ancaman sejak beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI).

Baca Juga: Ciri-ciri Orang yang Dipercaya Dapat Sukses, Salah Satunya Tulang Pipi Menonjol!

Soekarno ditangkap oleh Belanda pada 29 Desember 1929 dan dimaksukkan ke dalam penjara Sukamiskin Bandung.

Pembelaan Soekarno dalam persidangan membuat Belanda naik pitam dan membubarkan PNI pada Juli 1930.

Ia melakukan pembelaan dengan judul Indonesia menggugat dan menunjukkan kemurtadan Belanda.

Lagi-lagi Soekarno kembali ditangkap saat ia berhasil dibebaskan dari penjara pada 1931 dan kembali memimpin Partindo.

Ia ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Ende, Flores pada 1933.

Perjuangan yang sangat panjang, jatuh bangun terlewati membuat Soekaro Hatta berhasil memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 3 Juni: Bergerak Cepat! Aldebaran Susun Rencana dengan Sekutunya, Elsa Tak akan Lolos

Dalam sidang BPUPKI, Soekarno mengemukakan dasar negara yang disebut pancasila dan ditunjuk sebagai presiden Indonesia melalui sidang PPKI pada 18 Agustus 1945 secara aklamasi.

Dalam sejarah menjelaskan terjadinya krisis politik usai pemberontakan G30S/PKI yang membuat MPR menolak pertanggungjawaban Presiden Soekarno.

Akhirnya, Soeharto menggantikan posisi Soekarno menjadi presiden. Sementara Soekarno menjadi tahanan rumah di Istana Bogor dan dipindahkan ke Wisma Yaso, Jakarta.

Kesehatannya mulai menurun sejak Agustus 1965. ia sempat dirawat di Wina, Australia saat dinyatakan memiliki gangguan ginjal.

Kesehatannya semakin memburuk dan meninggal pada Minggu 21 Juni 1970 di RSAPD.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Soekarno memberi wasiat agar jasadnya dimakamkan di Bogor. Namun akhirnya dimakamkan di Blitar di samping makam Ibunya.

Pemakan Soekarno di Blitar telah menjadi keputusan Presiden No.44 Tahun 1970 tertanggal 21 Juni 1970.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler