Jokowi Pakai Baju Adat Baduy, Ari Junaedi: Suku di Banten Itu Tertib Menerapkan ‘Lockdown’

18 Agustus 2021, 09:50 WIB
Presiden Jokowi /Twitter.com/@Setkabgoid

 

LINGKAR KEDIRI - Sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)  RI dilaksanakan pada Senin, 16 Agustus 2021.

Sidang tahun ini masih dalam suasana Covid yang masih menyerang di Indonesia.

Karenanya, dalam sidang tahunan ini tetap melaksanakan protokol kesehatan yang diikuti setiap peserta sidang.

Baca Juga: Spoiler Buku Harian Seorang Istri 18 Agustus 2021: Dewa Dituduh Selingkuh, Nana Menjauh dari Dewa

Selain protokol kesehatan yang digunakan pada peserta yang mengikuti sidang secara luring, sidang juga dilakukan secara daring.

Pusat perhatian warganet nampaknya terpusat penuh pada pakaian yang digunakan Presiden Joko Widodo.

Baju Baduy yang digunakan yaitu baju setelan hitam, ikat kepala biru, sendal hitam, dan tas rajut koja coklat yang dislempangkan di bahu kiri.

Jokowi memilih pakaian adat dari Baduy bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Cek Fakta : Madagascar Keluar dari WHO Karena Skandal COVID-19, Simak Kebenarannya

Dikutip dari Ragam Indonesia, Pengajar Komunikasi Politik di Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menuturkan, pakaian adat yang digunakan presiden mengandung makna bagi penanganan pandemi Covid-19.

“Pak Jokowi memakai pakaian adat baduy karena kita tahu suku di Banten itu tertib menerapkan ‘lockdown’ dan prokes di wilayahnya. Bahkan, komunitas baduy itu disebut-sebut zero case kasus Covid-19 hingga saat ini,” kata Ari

Namun, masih saja banyak orang yang tidak tahu adanya fakta tersebut.

Bahkan salah seorang warganet di twitter mengatakan kata-kata yang kurang pantas.

Baca Juga: Resep Obat Alami Sembuhkan Asam Urat, Cukup Gunakan Madu, Serai dan Jeruk Nipis, Begini Cara Mengolahnya

Mohammad Bernie Kurniawan dengan nama akun Twitter, @pawletariat mengomentari Presiden Jokowi yang mengenakan baju adat suku Baduy.

“Jokowi make baju adat Baduy cocok banget, tinggal bawa madu + jongkok di perempatan,” tulisnya di akun @pawletariat

Karena tulisan tersebut kecaman demi kecaman meluncur ke akunnya.

Tak berselang lama, identitasnya bocor ke publik dari alamat sampai pekerjaan yang ia jalani.

Sampai berita diturunkan, sekitar 600 tweet masih hangat membahasnya dalam satu jam terakhir.

“Mohon aparat hukum khusus @DivHumas_Polri @CCICPolri bisa lbh cepat serok manusia-manusia sapah yang tidak bisa menghargai pemimpin, suku, maupun adat istiadat suku Baduy. Serok hidup atau mati @pawletariat,” tulis akun @toni_chelsky88

“Pak @jokowi silakan lacak orang ini,” tulis akun @majeliskucing disertai mengunggah foto Bernie.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler