Relawan Usung Jokowi-Prabowo Jadi Capres 2024, Rocky Gerung: Lelucon Konyol, Jangan Ditanggapi!

28 Oktober 2021, 10:07 WIB
Relawan Usung Jokowi-Prabowo Jadi Capres 2024, Rocky Gerung: Lelucon Konyol, Jangan Ditanggapi! /Antara/HO/Indonesia Defense Magz/pras/rwa

LINGKAR KEDIRI - Baru-baru ini dikabarkan relawan Jokowi-Prabowo (JokPro) mendeklarasikan pencalonan mereka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Dicalonkannya kembali Jokowi tiga periode yakni sebagai bentuk dukungan untuk meneruskan program kerja Jokowi yang belum tuntas seperti misalnya rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan.

Para relawan berharap dengan diusungnya dua tokoh ini dapat memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia juga mempererat persatuan Indonesia.

Baca Juga: Danu Disebut Saksi Kunci, Bila Berkata Jujur Pelaku Pembunuh Tuti-Amel Terungkap, Indigo: Rahasiakan Sesuatu

Sayangnya, optimisme para relawan JokPro itu tidak disambut hangat oleh masyarakat Indonesia, hal itu justru menimbulkan kritik pedas terhadap pasangan capres ini.

Salah satu kritik dilayangkan oleh seorang filsuf, akademisi, dan intelektual publik, yakni Rocky Gerung.

Ia menilai diusungnya capres untuk 2024 ini sangatlah konyol.

“Ini juga ide konyol sebetulnya itu, karena seolah-olah Jokowi dan Prabowo memecah belah bangsa makanya perlu disatukan,” ujar Rocky Gerung dari YouTube Refli Harun dilansir dari Kabar Besuki yang berjudul "Jokowi-Prabowo Dideklarasikan Maju di Pilpres 2024, Rocky Gerung: Dua Orang Ini Tidak Paham Demokrasi".

Baca Juga: Eksklusif! Kuasa Hukum Danu Yakin 100 Persen Kliennya Tidak Terlibat Pembunuhan Tuti dan Amel: Cuman Beliau...

Selain itu Rocky Gerung juga sebut kedua tokoh ini merupakan sebab dari pemecah belah bangsa, maka keduanya tak pantas dideklarasikan sebagai Capres 2024.

“Seharunya kalau dua-duanya ini memecah belah bangsa, dua-duanya jangan dipilih, bukan malah disatukan, kan makin berantakan, jadi logika dari si pengusung ini betul-betul dungu itu,” kata Rocky Gerung.

Rocky Gerung menambahkan penilaian terhadap kepemimpinan Jokowi selama dua periode ini justru membuat nilai demokrasi Indonesia merosot.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 28 Oktober 2021: Dewa Curiga Bayi Alya dan Selidiki Asal Usul Alvin

Hal itu ia ungkapkan karena Jokowi dinilai anti kritik yang tidak paham demokrasi. Selain itu, Jokowi menolak adanya kubu oposisi.

“Jokowi tidak paham demokrasi karena beliau juga menolak oposisi,” tuturnya.

Bukan hanya Jokowi, Rocky Gerung juga menilai sikap Prabowo yang dinilai tidak mengerti demokrasi.

Alih-alih ingin menyelamatkan bangsa, tetapi Prabowo justru bergabung dengan pihak koalisi.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Kamis, 28 Oktober 2021: Dendam Irvan Membuat Mama Rosa Dapat Teror yang Lebih Dahsyat

“Prabowo akhirnya juga tidak paham demokrasi, karena menganggap oposisi tidak diperlukan,” ujarnya melanjutkan.

Kemudian Rocky Gerung juga mengatakan Indonesia tidak akan lebih maju jika dipimpin oleh dua tokoh ini, bahkan ia sebut mereka hanya paham 'amplop' saja.

“Jadi dua orang yang tidak paham demokrasi disatukan oleh orang yang hanya paham amplop, jadi ini gilanya negeri ini,” tandasnya.

Kesimpulannya, Rocky Gerung menganggap deklarasi relawan JokPro ini hanya sebuah lelucon yang tidak pantas untuk ditanggapi dengan serius.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler