LINGKAR KEDIRI - Indonesia merupakan produsen minyak sawit utama dunia.
Namun, Presiden Jokowi telah mengumumkan rencana untuk melarang ekspor minyak nabati yang paling banyak digunakan.
Hal ini merupakan sebuah langkah mengejutkan yang selanjutnya dapat mengobarkan lonjakan inflasi pangan global.
Baca Juga: Kasus Subang Memasuki 8 Bulan, Misteri Ember Biru di Rumah TKP Terkuak, Yosef Mengakui Suatu Hal
Penghentian pengiriman minyak goreng dan bahan mentahnya yang banyak digunakan dalam produk mulai dari kue hingga kosmetik, dapat meningkatkan biaya bagi produsen makanan kemasan secara global.
Dan memaksa untuk memilih antara menggunakan minyak nabati dalam makanan atau untuk bahan bakar nabati.
Diketahui, Indonesia menyumbang lebih dari setengah pasokan minyak sawit global.
Baca Juga: Bercak Merah di Baju Yosef Diperdebatkan, Pria Ini Sebut Noda di Pakaian Bisa Menjadi Bukti
Dalam siaran video, Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan ingin memastikan ketersediaan produk pangan di dalam negeri.
Hal itu dilakukan setelah adanya inflasi pangan global melonjak ke rekor tertinggi menyusul invasi Rusia ke produsen tanaman utama Ukraina.
“Saya akan memantau dan mengevaluasi penerapan kebijakan ini agar ketersediaan minyak goreng di pasar domestik menjadi melimpah dan terjangkau,” ujarnya.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***