7 Fakta Unik dan Menarik Proklamasi Indonesia, Ternyata Masih Belum Diketahui oleh Banyak Orang

16 Agustus 2022, 15:25 WIB
Sukarno saat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus. /Dokumen Kemendikbud

LINGKAR KEDIRI – Indonesia telah merdeka cukup lama. Tentu banyak pahlawan nasional yang berjuang untuk membebaskan Indonesia dari penjajah.

Tidak hanya perjuangan, kemerdekaan Indonesia juga diraih dengan pengorbanan yang besar.

Jadi, kita harus memberi hormat dan berdoa kepada banyak pahlawan yang membawa kebebasan ke Indonesia.

 Baca Juga: KASUS SUBANG, Diduga Berada di TKP di Hari Kejadian, Peran Saksi S Akhirnya Dibocorkan Wanita Ini

Ternyata ada fakta-fakta tentang proklamasi kemerdekaan Indonesia ini tidak hanya menarik tapi juga unik.

Simak berikut fakta-fakta unik dan menarik yang mungkin belum kamu ketahui, dilansir LingkarKediri dari berbagai sumber.

  1. Naskah Proklamasi Asli Indonesia Hilang

Sebelum pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia, teks yang seharusnya dibacakan oleh Soekarno tidak ditemukan.

Untungnya, ternyata Sayuti Melik telah membuat salinan lain. Jadi, Soekarno akhirnya membaca salinan naskah tersebut.

 Baca Juga: Atasi Seluruh Masalah Kulit, Tanpa Keluar Banyak Uang, Manfaatkan 1 Bahan Alami Ini

Anehnya, naskah asli ditemukan di tempat sampah oleh seorang jurnalis bernama BM Diah. Akhirnya, naskah asli disalin dan diserahkan kepada pemerintah pada tahun 1992.

  1. Naskah Proklamasi Versi Sutan Sjahrir

Sampai saat ini, kita tahu bahwa teks proklamasi ditulis oleh Soekarno dan Mohammad Hatta pada malam sebelum proklamasi.

Namun, teks proklamasi versi Soekarno-Hatta bukanlah naskah pertama.

Bahkan, Sutan Sjahrir juga pernah ikut menulis teks proklamasi. Seperti dikutip Rudolf Mrazek dalam wawancara dengan Sutan Sjahrir.

Naskah versi Sutan Sjahrir memuat sekitar 300 kata dan sama sekali tidak menyebutkan pendudukan Belanda dan Jepang. Sebaliknya, itu terutama berfokus pada nasib seluruh rakyat Indonesia saat itu.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Tujuan Saksi S ke Kalimantan Terkuak, Diduga Bukan Urusan Pekerjaan, Wanita Ini Ungkap Sesuatu

  1. Sukarno Sakit Sebelum Membaca Proklamasi Indonesia

Tanpa diketahui banyak orang, Soekarno mengalami gejala malaria sebelum membaca teks proklamasi.

Hanya 2 jam lagi sebelum pembacaan proklamasi Indonesia, Soekarno masih tertidur lelap di kamarnya dengan suhu tubuh yang sangat tinggi.

Dokter pribadi Soekarno kemudian datang dan memberinya obat. Untung saja Soekarno bisa bangun jam 9 pagi. Akhirnya, pada pukul 10 pagi, Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

 Baca Juga: Libas Habis Lemak di Perut Tanpa Keluar Biaya Sedot Lemak, Cukup Rutin Minum Ini

  1. Bendera Asli Indonesia Terbuat Dari Kain Yang Diberikan Oleh Perwira Jepang

Beberapa cerita menyebutkan bendera asli Indonesia dibuat dari sprei putih dan kain merah dari warung soto pinggir jalan.

Namun ternyata istri Soekarno yang bernama Fatmawati menjahit bendera merah putih pertama menggunakan kain yang diberikan oleh seorang perwira komisioner Jepang.

Pada akhirnya, dengan kain itu, Fatmawati menjahit bendera Indonesia pertama menggunakan mesin jahit genggam.

  1. Didekati Tentara Jepang Setelah Proklamasi Indonesia

Tak lama setelah teks proklamasi Indonesia dibacakan oleh Soekarno, dikabarkan tempat proklamasi tersebut langsung didatangi oleh 3-5 perwira Jepang.

Dilaporkan bahwa perwira Jepang ini bermaksud melarang Soekarno membaca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Syukurlah, pengawal Soekarno bisa mengusir perwira Jepang ini.

 Baca Juga: Titik Terang KASUS SUBANG, Terkuak Alasan Saksi S Pergi ke Kalimantan, Diduga Sedang Kebingungan, Kenapa?

  1. Rekaman Proklamasi Bahasa Indonesia Bukan Suara Aslinya

Setiap Hari Kemerdekaan Indonesia pasti sudah tidak asing lagi dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno.

Sebenarnya rekaman yang bisa Anda temukan saat ini adalah rekaman teks proklamasi yang dibacakan oleh Soekarno pada tahun 1951, yang kemudian dikirim ke Lokananta Records pada tahun 1959.

  1. Penobatan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Pahlawan Nasional

Meskipun kemerdekaan Indonesia telah diproklamasikan pada tahun 1945, butuh waktu lama bagi Soekarno dan Mohammad Hatta untuk dinobatkan sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Karena dinamika politik yang selalu berubah dan hal-hal lain, pengukuhan Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai pahlawan nasional Indonesia baru dilakukan pada tahun 2012 oleh Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.***

Editor: Yulian Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler