LINGKAR KEDIRI - Hacker Bjorka mengklaim telah membobol data sebanyak 133M.
Aksi Bjorka tersebut, menarik perhatian netizen sebab Bjorka juga mengungkap identitas rahasia para pejabat publik.
Dipantau dari akun Instagram @bjorka_xanism akun milik Bjorka yang memiliki ribuan pengikut ini memiliki sedikit postingan.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Spanduk Meminta Keadilan Dicopot Sosok Misterius yang Terlibat Atas Dasar Kepanikan?
Pada postingan akun Instagram @bjorka_xanism menyebutkan bahwa Bjorka Hacker bukanlah kriminal.
Menurut Bjorka, pemerintah tidak seharusnya mengejar Bjorka.
Walaupun mulai eksis memunculkan diri, Bjorka tetap menyembunyikan muka dengan menggunakan topeng.
Dan yang lebih mengejutkan profil dan biodata Bjorka Hacker seolah akan dibocorkan oleh akun Instagram @volt_anonym yang disebut juga seorang hacker.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Pria Ini Akhirnya Bocorkan Orang Pertama yang Dihubungi Amel Saat Kejadian: Malam Itu…
Di sisi lain, Pemerintah Indonesia saat ini tengah mencari identitas Bjorka.
Bahkan pemerintah saat ini telah membentuk tim khusus untuk membongkar identitas Bjorka.
Alih-alih takut, Bjorka justru nampak menyindir Jokowi.
Sebagaimana diketahui, Hacker Bjorka kembali menebar data pejabat dan menantang agar bisa ditangkap.
Tak butuh pertimbangan lama, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) pun bergerak.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 12 September 2022, Ponpel Gempar, Biang Kerok Ini Hancurkan Kepercayaan
Namun Bjorka pun nampak menyindir pemerintah dan tim khusus.
Seperti biasa, Bjorka mulai mentwit postingan di Twitter.
Presiden Jokowi pun disindir karena membentuk tim khsus untuk menangani kebocoran data.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan jika pemerintah punya alat khusus.
Baca Juga: Pemimpin MU Tidak Memberi Izin Ten Hag untuk Merekrut Pemain Ini dari Barca
Tim khusus ini memiliki perangkat untuk melacak lokasi hacker Bjorka.
Bahkan identitas Bjorka pun diklaim telah berhasil dideteksi.
"Gambaran siapa dan di mananya itu kita sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud MD menjelaskan.***