LINGKAR KEDIRI - Banjir bandang yang terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat dipicu oleh kondisi atmosfer yang tidak stabil.
"Hujan lebat ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat dengan adanya fenomena gelombang Rossby ekuatorial serta adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi," kata Guswanto hari ini, Selasa 22 September 2020.
BMKG sudah memberikan peringatan dini pada masyarakat.
Baca Juga: Kondisi Terkini Bendungan Katulampa Bogor, Harap Waspada!
Namun, fenomena alam seperti ini memang tidak mudah diprediksi.
Fenomena banjir bandang ini didorong oleh intensitas curah hujan yang tinggi.
Curah hujan intensitas tinggi tercatat hingga 110 mm dalam periode 4 jam yaitu pada pukul 15.00-19.00 WIB yang diamati di Citeko.
Baca Juga: Wah! Daftar Program Diskon Super Wow Bisa Dari Mana Saja
Guswanto menambahkan bahwa cuaca ekstrem diprediksi akan terjadi paling tidak selama sepekan ke depan.
Faktor lain yang mendukung yaitu adanya musim pancaroba yang akan terjadi pada September hingga November mendatang.
Selain belasan rumah, banjir juga telah menghanyutkan beberapa kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat.
Tidak hanya itu, banjir ini juga menelan korban dua warga yang hingga kini masih dalam pencarian.***