Waspada La Nina! BMKG: Diperkirakan Puncak La Nina di Bulan Desember 2020 Nanti

14 Oktober 2020, 09:27 WIB
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati. /Dok. bmkg/Bmkg.go.id

LINGKAR KEDIRI- Baru-baru ini masyarakat di kagetkan dengan berkembangnya La Nina di perairan Samudera Pasifik.

La Nina adalah fenomena alam yang terjadi karena peningkatan suhu permukaan Samudera Pasifik Timur dan tengah.

Dampaknya yaitu menyebabkan peningkatan suhu dan kelembaban serta meningkatkan curah hujan di sekitarkawasan tersebut.

Baca Juga: Update Harga HP Xiaomi 1 Jutaan Oktober 2020

Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat agar terus waspada dan memperbarui informasi mengenai La Nina.

BMKG merilis informasi terbaru bahwa puncak dari La Nina di bulan Desember 2020 hingga Januari 2021.

"La Nina puncaknya Desember 2020.Sehingga kita perlu mewaspadai puncak La Nina dan musim hujan kisaran Desember-Januari-Februari" ungkap Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG.

Baca Juga: Menguji Adrenalin, 5 Film Korea yang Bergenre Thriller Zombie dari Train to Busan 2 hingga Alive

Curah hujan dengan intensitas tinggi sudah terjadi di hampir sebagian besar wilayah Indonesia.

Di Jawa Barat saja musim hujan sudah dimulai pada bulan September 2020, sedangkan di wilayah Papua sudah dimulai bulan April 2020 kemarin.

Berdasarkan prakiraan BMKG, dampak La Nina di bulan Oktober 2020 akan merata terjadi di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera dan Papua.

Baca Juga: Cek Daftar Lengkap Lokasi Terdampak La Nina, Hingga Dampaknya Datangkan Musim Hujan Lebih Cepat

Namun, meskipun Sumatera dan Papua tidak terkena dampak La Nina, wilayah ini secara topografi tergolong wilayah dengan curah hujan tinggi.

"Jadi kesimpulannya mulai Oktober hingga November 2020 seluruh wilayah Indonesia perlu diwaspadai. Bagaimana Desember? La Nina semakin menguat" jelas Dwikorita.

Oleh karena itu, perlu upaya preventif yang dilakukan oleh masyarakat guna mencegah timbulnya dampak negatif dari la Nina, seperti bencana banjir ataupun tanah longsor.***

 

Editor: Ajeng Eka Illahianty

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler