LINGKAR KEDIRI - Pagi tadi sekitar pukul 07.56 WIB telah terjadi gempa di wilayah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Menurut data BMKG, gempa yang mengguncang Kabupaten Pangandaran berkekuatan 5,9 Magnitudo.
Titik gempa berpusat di 8,22 Lintang Selatan dan 107,87 Bujur Timur. Lebih tepatnya pada 90 kilometer barat daya dari Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!
Namun, gempa yang berpusat di kedalaman 10 kilometer itu tak berpotensi tsunami.
"Gempa Mag:5.9, 25-Oct-20 07:56:45 WIB, Lok:8.22 LS,107.87 BT (90 km BaratDaya KAB-PANGANDARAN-JABAR), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami," tulis BMKG dalam media sosialnya.
"Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," tulis pihak BMKG.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, getaran gempa 5,9 magnitudo pada MInggu pagi ini terasa di Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Guncangan gempa Pangandaran 5,9 Magnitude juga terasa di beberapa daerah antara lain Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, Kota Bandung, dan Tegal.
Baca Juga: Manchester United vs Chelsea: Lampard Masih Menganggap Setan Merah Adalah Saingan Terberat
Megutip Hasil analisis BMKG tertanda Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, ST.,Dipl. Seis., M.Sc, yang diterbitkan di Jakarta.
Hasil analisa itu menyebutkan, wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa diguncang gempa tektonik.
Gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,5.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah Barat Daya Kota Pangandaran, Jawa Barat di kedalaman 62 km.
Baca Juga: Ingin Kulit Wajah Tetap Bersih dan Sehat, Begini Caranya
Jenis dan Mekanisme Gempa Pangandaran
Jika memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( Thrust Fault ), demikian pesan Whatsapp yang diterima.
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, Pangandaran III-IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Kuningan, Garut, Cilacap III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Kab.Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta II-III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), Kota Bandung, Tegal II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Baca Juga: Hari Dokter Nasional: Ternyata Ada Dokter Indonesia Lulusan Pertama di Belanda, Inilah Orangnya
Tentang gempa susulan hingga hari Minggu, 25 Oktober 2020 pukul 08.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
BMKG menghimbau, kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***