Lingkar Kediri - Hujan mulai melanda sebagian besar wilayah di Indonesia, sejak akhir bulan Oktober 2020.
Curah hujan yang tinggi mengharuskan masyarakat untuk tetap siaga saat beraktivitas ditengah cuaca ekstrem. Cuaca yang tak menentu mengakibatkan gangguan kesehatan sering terjadi.
Apalagi, disaat kondisi kesehatan yang tidak stabil saat ini, dengan adanya Covid 19. Penyebaran virus bisa terjadi dimana saja.
Baca Juga: Stafsus Milenial Jokowi Bertemu Mahasiswa Bahas UU Cipta Kerja
Sehingga masyarakat dihimbau untuk selalu menjaga diri dengan menghindari situasi yang bisa memicu penyebaran virus Covid 19, salah satunya hujan.
Pakar Epidemologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Pandu Riyono mengatakan bahwa, saat curah hujan tinggi, cenderung mecari tempat berteduh dan berkerumun.
Sehingga diharapkan untuk tetap memakai masker. Ia juga menyarankan untuk tidak berpegiaan saat hujan.
Baca Juga: Warga di Sekitar Gunung Merapi Mulai Mengungsi Akibat Status Meningkat Siaga III
“Berteduh ditempat jadi berhimpit-himpitan kadang-kadang, nah ini jangan sampai melepas masker lah, jadi menghindari kerumunan, ini kerumunan berhimpitan karena menghindari curah hujan yang tinggi ketika melakukan aktivitas, atau jangan berpegian dulu saat hujan,” kata Pandu dikutip pada 5 November 2020.
Pandu menambahkan curah hujan yang tinggi bisa mengakibatkan banjir. Ia khawatir ketika banjir melanda, masyarakat terpaksa mengungsi.
Pengungsian yang ditempati puluhan hingga ratusan orang bisa menjadi klaster Covid-19.
Baca Juga: Beredar Rumor Chaeyoung ‘TWICE’ Jalin Hubungan dengan Seniman Tato, Ini Tanggapan JYP Entertainment!
Masyarakat juga perlu waspada terhadap penyakit musiman ketika hujan. Saat musim hujan, tubuh rentan terhadap penyakit influenza, batuk dan pilek.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga stabilitas imun tubuh dengan melakukan pola hidup sehat.
Saat berada dikerumunan, utamakan keselamatan dengan melakukan protokol kesehatan dan jaga jarak ada dengan orang lain, usahakan hindari kerumunan jika tidak dalam kondisi mendesak.***