LINGKAR KEDIRI – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa menegaskan, kondisi mantan atlet voli perempuan Sersan Dua (Serda) Aprilia Santini Manganang didiagnosa hipospadia dan bukan transgender.
Andika mengatakan, pemeriksaan pertama dilakukan di Manado, di Rumah Sakit Angkatan Darat R.W. Monginsidi.
Karena keterbatasan teknologi, pihaknya memutuskan untuk membawa ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Hipospadia biasanya didiagnosis selama pemeriksaan fisik setelah bayi lahir.
Hipospadia merupakan kelainan bawaan lahir bidang urologi yang paling sering diketemukan. Kelainan tersebut melibatkan saluran berkemih, penis, dan kulit penis.
Hipospadia lebih sering pada laki-laki yang saudara atau orang tuanya menderita hipospadia.
Perempuan yang menggunakan teknologi reproduksi untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan risiko hipospadia.