Baca Juga: Suami Wajib Tau! Inilah 9 Ciri Istri yang Bisa Menghambat Rezeki Di Keluargamu
Dan yang juga tak kalah penting adalah perawatan kapal selam yang harus dilakukan setiap enam tahun, sementara KRI Nanggala diketahui melakukan perawatan pada 2012.
"Pemeliharaan kapal selam harus dilakukan setiap enam tahun sekali hingga masa layannya, dan setelah itu lazim dilakukan untuk memperpendek jangka waktu tersebut, yang artinya pemeliharaan kapal selam belum dilakukan selama sembilan tahun," jelasnya.
Media tersebut juga menyoroti adanya motif dibalik latihan menggunakan kapal selam yang cenderung dipaksakan.
"Pasalnya, belum jelas mengapa pelatihan peluncuran torpedo dengan kapal selam Jerman lama sudah dilakukan sedangkan torpedo untuk kapal selam baru Korea belum masuk," katanya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Masjid Istiqlal Tidak Menggelar I'tikaf
Bahkan yang mengejutkan, diungkapkannya bahwa Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering yang melakukan perawatan untuk KRI Nanggala 402 pada tahun 2012 mengkhawatirkan terjadinya kebakaran.
"Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering yang belum menerima pembayaran uang muka untuk tahun kedua setelah penandatanganan kontrak bisnis kapal selam ke-2, khawatir akan terjadi kebakaran," ungkapnya.
Dan pihak Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering membenarkan bahwa KRI Nanggala terakhir dilakukan perawatan pada 2012.
"Memang benar kami melakukan perawatan depo terakhir, tapi sudah 9 tahun lalu dan tidak terlibat sejak itu," kepada Hankook Ilbo.***