Sementara pemimpin partai atau pemilik partailah yang seharusnya dicalonkan untuk menjadi capres atau cawapres.
Saat Kartu dibuka, Denny menjelaskan pentingnya belajar dari kasus Jokowi di era sosial media bahwa partai-partai lama akan sulit dilakukan.
Seperti pada pemilu terkahir dimana mas AHY yang merupakan trah dari Pak SBY itu tidak bisa mengalahkan Pak Jokowi.
“Dan apakah ini pertanda bahwa pemilik atau pemimpin partai itu harus menjadi capres dan cawapres, apakah memang harus seperti itu? Kita tidak tahu, tetapi yang pasti kita tahu Pak Ganjar Pranowo ini elektabilitasnya memang sangat meningkat pesar,” ujar Denny.
Di kartu ketiga menjelaskan adanya sesuatu yang kurang yakni popularitas. Milenial sekarang ini akan memulai pondasi bangsa negaranya di masa depan nanti.
“Pemimpin harus dikenal oleh mereka, bisa dicintai dan mudah digapai,” tutur Denny.
Denny menyorot hal tersebut telah hilang dari sosok Puan Maharani walaupun termasuk trah cucu pendiri bangsa.
Kartu selanjutnya cukup mengejutkan dimana nantinya yang digadang menjadi Presiden adalah Prabowo.
“Betul sekali, ada satu reuni yang tidak terduga saat Gerindra nanti akan berkoalisi dengan PDIP untuk memenangkan pemilu 2024, ini adalah sebuah sinyal yang sangat kuat,” lanjutnya.