Network
Inovasi lain yang dikembangkan untuk mendeteksi dini tsunami adalah InaCBT (Indonesia Cable Based Tsunameter), yaitu peringatan dini tsunami berbasis platform jaringan kabel sebagai media pengiriman data dari sensor pendeteksi gelombang tsunami berupa pressure gauge dan akselerometer.
"Kedua adalah InaCBT berbasis kabel, dan InaCAT atau berbasis tomografi yang juga akan dipasang di utara Bali dan Lombok,” paparnya.
Baca Juga: Potensi Tsunami 29 Meter di Wilayah Jawa Timur, Begini Penjelasan BMKG
Khusus untuk InaBuoy yang terpasang di perairan selatan Bali pada jarak 112 km dari Kota Denpasar itu sendiri.
Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di RingtimesBali.com dengan judul "Bali Berpotensi Kena Tsunami Megathrust, Sejumlah Alat Deteksi Dini Dipasang", Ilyas mengaku bahwa pihaknya seringkali kecolongan dengan hilangnya buoy yang seringkali dicuri oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Padahal, buoy itu sendiri menurutnya sangat penting keberadaaanya bagi masyarakat Bali untuk mengantisipasi ancaman bencana tsunami di Bali.
“Kemudian di Bali sendiri akan dipasang yang kedua kalinya di Selatan Bali, dan sayangnya kedua-duanya buoy itu selalu hilang di Perairan Selatan Bali, dan saya kira menjadi pekerjaan yang sangat urgent buat kita semua, untuk bagaimana suistanabilitasnya buoy ini di Bali agar dapat bertugas mengirimkan data selama 24 jam setiap hari,” akunya.
“Karena memang potensi megathrust itu di jarak segitu, buoy itu jika berfungsi dengan baik di lokasi tersebut, maka keuntungannya bagi teman-teman di BMKG dapat segera memberikan keputusan yang tepat dan cepat ketika terjadi gempa dan tsunami, sehingga memberikan waktu kepada masyarakat untuk menyelamatkan diri,” imbuhya.***(Tri Widiyanti/Ringtimes Bali)
