“Tidak bisa K/L/D sendiri-sendiri dan masih mengedepankan ego sektoral karena yang menjadi taruhan adalah nyawa rakyat Indonesia,” ujar Dwikorita.
Dalam Perpres tersebut mejelaskan bahwa Presiden Indonesia menekankankan akan pentingya pencegahan dan mitigasi dalam menghadapi bencana. Koordinasi yang baik antara pihak-pihak yang berwenang dan manyarakat perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak bencana.
Jika kesadaran masyarakat telah terbentuk, kata dia, maka ke depan masyarakat Indonesia tidak akan lagi berasumsi bahwa urusan bencana hanya menjadi urusan dan kewajiban Pemerintah, BMKG, BNPB, SAR, TNI, atau BPBD.
"Literasi kebencanaan masyarakat perlu kita tingkatkan. Terutama masyarakat yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana," ujar Dwikorita.
Artikel ini telah tayang pada kabarbanten.pikiran-rakyat.com dengan judul “Nyawa Rakyat Indonesia Jadi Taruhan, Gempa Bumi dan Tsunami tak Bisa Dihindari, Ini yang Dilakukan BMKG”.***