Sedangkan dugaan kedua, ada kemungkinan bahwa awan ini terbentuk oleh Contrail pesawat jet.
Akan tetapi jika demikian, jejaknya relatif kecil di mana diameter dengan gadis awannya lebih kuat dengan warna layar langitnya.
"Contrail ini umurnya sangat pendek biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus," kata Daryono.
Lebih jauh, menurut Daryono, adanya dua dugaan tersebut lantaran tayangan video awan Pacitan kurang jelas sehingga memunculkan dugaan bahwa awan tersebut merupakan roll cloud atau contrail jet.
Daryono juga menegaskan bahwa awan tersebut bukan merupakan suatu petanda mengenai adanya bencana alam besar.
"Yang pasti awan tersebut merupakan fenomena atmosferik biasa dan bukan merupakan pertanda akan terjadi sesuatu yang luar biasa, misal akan terjadi gempa besar atau bencana lainnya," ungkapnya.***