LINGKAR KEDIRI – Setiap September dari zaman Orde Baru tumbang dan bahkan sampai sekarang, narasi perihal komunisme dan PKI menjelma jadi isu yang sangat ramai diperbincangkan.
Hal ini karena peristiwa G30S PKI berada di alam ide dan bersentuhan dengan banyak kepentingan.
Latar belakang peristiwa dari G30S PKI sendiri yang diketahui mayoritas oleh publik adalah mengenai keinginan pasukan PKI melalui pimpinan Letnan Kolonel Untung untuk menggagalkan isu Dewan Jenderal.
Baca Juga: Diet Selalu Gagal? Begini Cara Cepat Bakar Lemak Dalam Tubuh
Melalui kepemimpinan Letnan Kolonel Untung, pasukan PKI memulai misi G30S PKI dengan mengirimkan pasukan untuk menculik tujuh jenderal terkenal di Indonesia.
Tujuh jenderal yang menjadi target penculikan pasukan Cakrabirawa tersebut antara lain, Abdul Haris Nasution, Ahmad Yani, MT Haryono, Sutoyo Siswomiharjo, S Parman, Soeprapto, dan DI Pandjaitan.
Namun, terjadi peristiwa salah tangkap sehingga A.H. Nasution tidak diculik oleh pasukan PKI, melainkan ajudan Menko Hankam A.H. Nasution, yaitu Perwira Pierre Tendean yang malah diculik.
Baca Juga: Penyakit Jantung dan Kanker Dapat Diatasi dengan Rebusan Daun Ini
Dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari pikiran-rakyat.com, Suwandi Sumartias yang kala itu pada tahun 2017 merupakan Dosen Fikom Unpad.