Network
LINGKAR KEDIRI - Pengamat Politik Rocky Gerung kembali mengoreksi pernyataan yang disampaikan juru bicara Presiden Joko Widodo, Fadjroel Rachman.
Pernyataan Fajroel Rachman tersebut terkait 56 pegawai KPK yang dinyatakan tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Dalam perbincangannya dengan Jurnalis Senior Hersubeno Arief yang di tayangkan pada kanal YouTube Rocky Gerung Official. Rocky menganggap penggunaan kata 'putar otak' yang sampaikan oleh Fadjroel Rachman merupakan istilah yang kacau.
Baca Juga: Cek Fakta: WHO Merekomendasikan Modifikasi Genetik Manusia Melalui Vaksin Covid-19, Begini Faktanya
“Fadjroel Rachman bilang pak Jokowi putar otak lindungi Novel Baswedan. Itu istilah yang kacau,” kata Rocky Gerung, sebagaimana dikutip Lingkar Kediri dari kanal YouTube Rocky Gerung official pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Selain itu, kosakata yang digunakan oleh Fadjroel Rachman dinilai oleh Rocky sebagai kosakata yang tidak menunjukan sifat diplomatis, padahal Fadjroel sendiri bakalan menjadi seorang Diplomat.
“Jadi Fadjroel Rachman tidak bisa menggunakan bahasa yang diplomatis padahal dia bakal jadi diplomat,” ucap Rocky.
Rocky juga menyebut penggunaan istilah ‘putar otak’ sama seperti mengakali atau bersifat akal-akalan.
“Putar otak itu artinya akal-akalan dalam bahasa diplomatik. Putar otak bukan pakai otak, tapi ngakalin jangan-jangan,” imbuhnya.
