"Demokrasi kita ini dirusak oleh percukongan, dirusak oleh segelintir elit yang berambisi merebut kekuasaan dengan cara mudah dan murah. Dengan cara mudah terutama, yaitu dengan menerapkan misalnya presidential threshold itu. Itu jelas. Agar tidak ada lagi calon yang bisa nyalon selain dua pasangan saja," kata Refly Harun.
"Kemudian, setelah itu percukongan yang akan menentukan, karena kita tahu Pilpres itu mahalnya minta ampun, bisa triliunan. Karena itu, kalau bangsa ini punya niat yang bagus, maka seharusnya presidential threshold hilang," sambungnya.
Baca Juga: 5 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Sedang Mandi, Nomer 3 Paling Sering Dilakukan
Refly juga berharap adanya transparansi anggaran kampanye guna menghentikan kepentingan cukong.
Ia menilai bahwa selama ini transparansi dana kampanye tidak berjalan semestinya.
" Ganjar ini hanya isu saja ya, belum tentu juga benar. Tapi percukongan atau pertaipanan itu sudah menjadi rahasia umum. Hanya masalahnya kepada siapa cukong dan taipan itu akan meletakan pundi-pundinya dalam pemenangan Pilpres tahun 2024," ujar Refly.
Dai juga mengajak masyarakat berkomitmen untuk menghalangi para calon yang didukung dan dibiayai para cukong.
Baca Juga: Tubagus Joddy Sengaja Ambil Hp Vanessa Angel dan Minta untuk Lakukan Hal Ini
"Kita harus punya komitmen untuk menghalangi, untuk menghujat siapa saja calon yang memang dibiayai oleh para cukong, dibiayai oleh para oligarki bisnis, dibiayai oleh kekuatan-kekuatan finansial yang bakal mengendalikan negara. Siapa pun presidennya misalnya," tegasnya.
Dia pun mengimbau agar masyarakat tak memilih calon-calon tertentu berdasarkan money politics atau politik uang.