LINGKAR KEDIRI – Pasukan pertahanan Jepang akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan militer di Indonesia bulan depan bersama Amerika Serikat dan Australia.
Hal ini disampaikan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Rabu setelah pembicaraan dengan Presiden Indonesia Joko Widodo.
Kedua pemimpin juga sepakat untuk bekerja sama lebih erat di bidang energi selama pertemuan kedua mereka tahun ini setelah pertemuan pada akhir April, dengan Kishida mengatakan Indonesia adalah "mitra strategis utama bagi Jepang".
Baca Juga: Pesulap Merah Ungkap Tak Ingin Masyarakat Ditipu, Ini Alasannya Berani Datang ke Blitar
Pasukan Bela Diri Jepang akan mengambil bagian dalam latihan militer gabungan Garuda Shield yang akan diadakan di Indonesia mulai 1 Agustus dengan Amerika Serikat, Australia, dan lainnya, tambahnya.
Latihan tahunan, biasanya antara Indonesia dan Amerika Serikat, akan "jauh lebih besar dalam cakupan dan skala" daripada tahun-tahun sebelumnya, kata Amerika Serikat.
Dilansir LingkarKediri dari laman Reuters, keterlibatan Jepang terjadi ketika Washington dan sekutu regionalnya meningkatkan upaya untuk melawan kekuatan China yang tumbuh di kawasan Indo-Pasifik.
Jepang juga akan meminjamkan kepada pemerintah Indonesia 43,6 miliar yen ($318 juta) untuk proyek infrastruktur dan pencegahan bencana, kata Kishida.
Indonesia adalah pasar ekspor terbesar ke-14 Jepang pada tahun 2020, dengan nilai $9,2 miliar, menurut data IMF yang dikumpulkan oleh Refinitiv.
Impor Indonesia ke Jepang mencapai 14,5 miliar dolar pada tahun itu, menjadikannya sumber impor terbesar ke-12 di Jepang.
Presiden Indonesia mengunjungi China pada hari Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing.
Para pemimpin berjanji untuk meningkatkan perdagangan dan memperluas kerja sama di berbagai bidang seperti pertanian dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Presiden Jokow jugai akan bertemu Kaisar Naruhito pada Rabu hari ini.***