Tak ketinggalan proyeksi dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menyebut pertumbuhan Indonesia juga di 5 persen.
International Monetary Fund (IMF) memberikan proyeksi di angka yang lebih tinggi, yakni di 5,3 persen.
Selain itu, pemerintah sendiri juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada tahun ini mampu menembus target sebesar 5,2 persen.
Secara umum, Indonesia dinilai masih mampu mengelola krisis energi dengan baik melalui kebijakan penebalan subsidi dan perlindungan sosial.
Baca Juga: Rizky Billar Marah Lemparkan Bola Mengenai Kepala Lesti, Kombes Pol Endra Zulpan: Bisa Pecah!
Sehingga, otoritas negeri ini dipandang relatif mampu menjaga gerak inflasi.
Faktor masih menjanjikannya perekonomian Indonesia juga didukung dengan harga komoditas yang masih tinggi dan mengatrol kinerja ekspor, sehingga berkontribusi lebih besar terhadap produk domestik bruto (PDB).
Demikian juga halnya dengan memuncaknya dampak dari penaikan harga BBM, transmisi pengetatan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI), serta terbatasnya ruang fiskal untuk menebalkan perlindungan sosial.***