Network
Lingkar Kediri - Indonesia Coruption Watch ( ICW) kemarin Kamis, 20 Agustus 2020 telah melaksanakan konferensi pers.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Egi Primayoha peneliti ICW, pemerintah telah menghabiskan Rp90,45 miliar untuk aktivitas digital yang melibatkan jasa influencer.
Catatan tersebut berasal dari hasil penelusuran ICW pada situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) sejumlah kementerian dan lembaga pada periode 2014-2018.
Baca Juga: Kreatif ! Perempuan Asal Bandung Kembangkan Alat Pembunuh Bakteri
Egi menuturkan, pengadaan untuk aktivitas yang melibatkan influencer baru muncul pada 2017 dan terus berkembang hingga 2020 dengan total paket pengadaan sebanyak 40 sejak 2017-2020.
Instansi dengan anggaran pengadaan jasa influencer adalah Kementerian Pariwisata dengan nilai Rp 77,6 miliar untuk 22 paket pengadaan jasa influencer.
Instansi lain yang menggunakan jasa influencer adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp1,6 miliar untuk 12 paket, Kementerian Komunikasi dan Informatika Rp10,83 milair untuk 4 paket, Kementerian Perhubungan Rp195,8 juta untuk 1 paket, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga Rp150 juta untuk 1 paket.
Baca Juga: Five Vi Laporkan Pengunggah Foto Seksi Masalalunya
Secara umum pemerinah telah menghabiskan anggaran senilai total Rp1,29 triliun untuk aktivitas digital sejak 2014, termasuk di dalamnya Rp90,45 miliar yang digunakan untuk pengadaan influencer.
