Mengenang Jakob Oetama, Sepenggal Kisah dari Legenda Jurnalis

- 9 September 2020, 14:52 WIB
Jakob Oetama Meninggal Dunia/Pikiran Rakyat
Jakob Oetama Meninggal Dunia/Pikiran Rakyat /

Kepekaannya pada masalah manusia dan kemanusiaanlah yang kemudian menjadi spiritualitas Harian Kompas, yang terbit pertama kali pada 1965.

Baca Juga: Tayang Malam ini, Sinopsis Hail, Caesar!

Hingga lebih dari setengah abad kemudian Kompas Gramedia berkembang menjadi bisnis multi-industri, Jakob Oetama tidak pernah melepas identitas dirinya sebagai seorang wartawan.

Baginya, Wartawan adalah Profesi, tetapi Pengusaha karena Keberuntungan.

Semasa hidup, Jakob Oetama dikenal sebagai sosok sederhana yang selalu mengutamakan kejujuran, integritas, rasa syukur, dan humanisme.

Di mata karyawan, ia dipandang sebagai pimpinan yang ‘nguwongke’ dan tidak pernah menonjolkan status atau kedudukannya.

Baca Juga: Ini Arti Logo Haornas (Hari Olahraga Nasional) ke-37

Almarhum berpegang teguh pada nilai Humanisme Transendental yang ditanamkannya sebagai fondasi Kompas Gramedia.

Idealisme dan falsafah hidupnya telah diterapkan dalam setiap sayap bisnis Kompas Gramedia yang mengarah pada satu tujuan utama, yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia.

Baca Juga: Hobi Pelihara Ikan Cupang? Ini Rekomendasi Cupang Hias Terbaik

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Siaran Pers Kompas Gramedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah