Sri Mulyani: Kondisi Ekonomi Akibat Covid-19 Diliputi Ketidakpastian Hingga Tahun Depan

- 30 September 2020, 05:53 WIB
Menkeu Sri Mulyani
Menkeu Sri Mulyani /Pikiran-rakyat.com

Lingkar Kediri - Pandemi Covid-19 menyebabkan seluruh dunia mengalami kelumpuhan, salah satunya di bidang ekonomi.

Kondisi ekonomi dunia sedang tidak stabil, termasuk Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mengatakan bahwa kondisi ekonomi tahun 2021 masih mengalami ketidakpastian karena pandemi Covid-19 belum berakhir dan diperkirakan masih akan terjadi sampai tahun depan.

Baca Juga: Begini Pidato Bung Karno yang Mengecam Pemberontakan PKI Madiun

Baca Juga: Ternyata Pendiri HMI Teman Diskusinya Ketua PKI DN Aidit, Begini Kisahnya

"Dengan masih berjalannya penyebaran Covid-19 hingga tahun 2021 dan berbagai upaya penanggulangannya, maka kondisi tahun 2021 diprediksi akan tetap diliputi ketidakpastian," kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip Tim Lingkar Kediri dari Warta Ekonomi.

Dia menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi kunci pemulihan ekonomi pada tahun depan. Pertama, adalah penanganan Covid-19 baik yang dilakukan tahun ini maupun pada 2021. Disiplin protokol Covid-19 masih akan sangat menentukan seberapa cepat pemulihan ekonomi akan terjadi.

Kedua, yaitu ketersediaan vaksin. Sri Mulyani mengatakan timeline ketersediaan vaksin dapat mengurangi ketidakpastian yang masih tinggi saat ini.

Baca Juga: Viral Foto Wapres Disandingkan Dengan 'Kakek Sugiyono', Polisi Buru Pemilik Akun

Baca Juga: Wow! 2021 Nanti Tom Cruise Siap Terbang ke Luar Angkasa, Ada Apa?

Ketiga, pemulihan ekonomi juga akan tetap didorong baik dari sisi permintaan dan pasokan. Dari sisi permintaan, pemerintah tetap akan mengucurkan bantuan sosial untuk meningkatkan daya beli, khususnya kepada masyarakat kelas bawah dan menengah ke bawah yang jumlahnya mencapai 40% dari total jumlah masyarakat Indonesia.

Dari sisi pasokan, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pajak, penempatan dana di perbankan, dan penjaminan kredit.

"Dengan demikian penjaminan dan penempatan dana bisa menjadi katalis bagi permintaan terhadap kredit modal kerja," tutup Sri Mulyani.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah