LINGKAR KEDIRI- Heboh jadi perbincangan publik statemen Kepala Sraf Kepresidenan (KSP) Jenderal (purn) Moeldoko beberapa waktu lalu.
Singgung perihal adanya manipulasi data pasien Covid-19 oleh beberapa rumah sakit saat melakukan kunjungan ke Jawa Tengah. Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah sekaligus politisi PDIP ini juga membenarkan adanya hal tersebut.
Dari beberapa kejadian, diduga ada beberapa rumah sakit yang memanipulasi kematian pasien dan memasukkannya ke dalam kategori kematian akibat Covid-19. Tujuannya, agar mendapat anggaran tambahan dari negara.
Baca Juga: Gerak Cepat! Pemerintah Siapkan 23.145 Tenaga Kesehatan sebagai Vaksinator untuk Vaksinasi 2021
Menanggapi hal tersebut, Moeldoko memperingatkan agar rumah sakit tidak main-main dengan data pasien Covid. Ia juga memperingatkan agar pihak rumah sakit tidak asal sembarangan memvonis pasiennya.
Dilansir dari laman mantrasukabumi. pikiran rakyat.com dalam artikel berjudul Mencengangkan, Isu Manipulasi Data Covid-19, Ternyata Biaya Satu Pasien Bisa Capai 231 Juta, pemerintah akan segera refisi definisi kematian penyebab Covid-19.
Nantinya, dokter harus memberikan catatan data pasien yang meninggal. Selanjutnya akan melalui proses verifikasi penyebab kematiannya.
Berseberangan dengan statement KSP Jenderal (purn) Moeldoko, penyataannya tersebut dianggap menyebabkan sentimen negatif masyarakat kepada para tenaga kesehatan.
Baca Juga: [Update] Harga dan Spesifikasi HP Xiaomi Redmi Oktober 2020