SBY Tanggapi Tuduhan Sebagai Dalang Demo Tolak Omnibus Law, Melalui Akun YouTube Pribadinya

- 14 Oktober 2020, 05:15 WIB
Cerita SBY Datangi Wiranto Karena Ada yang Memfitnahnya di Depan Jokowi : Mereka Juga Terhina Lho!
Cerita SBY Datangi Wiranto Karena Ada yang Memfitnahnya di Depan Jokowi : Mereka Juga Terhina Lho! /Instagram/@jaktvofficial

LINGKAR KEDIRI – Mantan Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanggapi tuduhan yang mengatakan bahwa ia adalah dalang demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Hal tersebut disampaikan melalui akun YouTube pribadinya ‘Susilo Bambang Yudhoyono’ yang diunggah pada 12 Oktober 2020.

Dikutip LINGKAR KEDIRI dari ZonaJakarta.com dalam artikel berjudul “SBY: Saya Sakit Hati Pak Jokowi, Bapak Suatu Saat Juga Akan Seperti Saya, Kembali ke Masyarakat!”.

Baca Juga: Jajaran Ormas Besar Gelar Aksi 1310 Tolak Omnibus Law, Polda Metro Jaya Siapkan Pengamanan

Dalam video berjudul ‘SBY Ngobrol Santai Perkembangan Terkini’ tertanggal 11 Oktober 2020 tersebut, SBY menjawab pertanyaan mengenai tuduhan sebagai dalang demo Omnibus Law yang mengarah kepadanya.

"Saya ini orang tua ya, pernah berjuang sebagai prajurit tiga puluh tahun, pernah juga berada di pemerintahan lima belas tahun, juga mengertilah, pemerintahan itu menghadapi banyak masalah.

Dan masalah itu harus dipecahkan, saya juga dulu begitu, mengalami hal begitu.

Baca Juga: Demonstrasi Besar Aksi 1310 Tolak Omnibus Law Digelar PA 212 dkk, Polda Datangkan Brimob Dari Daerah

Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik.

Nggak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar.

Andaikata saya ini punya kemampuan menggerakkan, gerakan massa yang begitu luas di tanah air kemarin, andaikata saya punya uang, dan tentu uang itu banyak, dengan menggerakkan aksi-aksi seperti itu, saya juga nggak punya niat!.

Tidak terpikir, untuk melakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan.

Dan begini, memfitnah itu kan sebenarnya menuduh seseorang, saya dalam hal ini, yang tidak mengandungi kebenaran.

Baca Juga: Cek Fakta, Aksi Demo 1310 Penolakan Omnibus Law Yang Digelar Oleh Aliansi Antikomunis

Saya menjadi korban, dan jangan lupa kemarin elemen masyarakat yang melakukan unjuk rasa dimana-mana, kalau itu dianggap ditunggangi oleh orang seperti saya, digerakkan, dikasih uang, mereka juga terhina lho!.

Merasa dihina, dan apalagi, memfitnah itu kan, mempermainkan kebenaran," ucap SBY dalam video berdurasi 25 menit tersebut.

Namun, tak hanya sekali ia dituduh perihal serupa.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut mengatakan, bahwa ia juga pernah dituding menjadi dalang keonaran aksi 411 di Jakarta beberapa waktu silam.

Baca Juga: PA 212, FPI, dan GNPF Akan Gelar Demonstrasi 1310 Aksi Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja

Terlebih, SBY pernah bertemu langsung dengan Presiden Jokowi, dan ia mengungkapkan sakit hatinya atas tuduhan tersebut.

SBY mengatakan, bahwa ada orang yang sengaja memfitnahnya dengan menjatuhkan nama baiknya, untuk mendapat kredit dari Presiden Jokowi.

"Segera setelah saya dapat berita seperti itu, saya datangi lho, pak Wiranto waktu itu, sebagai Menko Polhukam.

'Apa benar pak Wiranto?'.

Baca Juga: Setelah Dukung Aksi Tolak Omnibus Law, Nikita Mirzani Kini Kecewa, Simak Alasannya

Karena saya dengan pak Wiranto dulu pernah bekerja bersama-sama di awal reformasi, dengan niat yang baik ya, untuk melakukan pembenahan, koreksi apa yang terjadi di jajaran TNI, jadi saya pelihara hubungan baik saya juga dengan pak Wiranto.

Saya tanyakan 'apa betul?', pak Wiranto membenarkan memang ada seperti itu sampai ke Presiden.

Saya datangi pak Jusuf Kalla, karena dulu bersama-sama lima tahun mengemban tugas negara, 'Pak JK, apa ada berita seperti ini?'.

Pak JK juga membenarkan.

Baca Juga: Iwan Fals Kritik Aksi Tolak Omnibus Law, Netizen: Mana Suara Lantangmu Yang Dulu Pernah Kudengar?

Tentu tidak etis kalau saya bertanya, 'Pak Jokowi percaya nggak ya?' kayak gitu dengan itu semua.

Sampailah, begini, saya, punya kesempatan, ada pertemuan dengan beliau pak Jokowi, ingat saya, tahun 2017.

Itu kesempatan yang baik bagi saya untuk Tabayyun, klarifikasi, saya tanya, 'apakah benar ada berita seperti itu?'.

Pak Jokowi dengan hati-hati menjawab waktu itu, 'kitakan tidak semudah itu pak SBY, percaya, tapi saya sudah mengerti kok semuanya'.

Baca Juga: Kekerasan Demo Omnibus Law Menjadi Tontonan Dunia, Fadli Zon: Bagaimana Investor Mau Masuk

Terus saya sampaikan, ini perlu saya sampaikan kepada saudara-saudara saya, rakyat Indonesia, saya sampaikan kepada beliau Presiden kita Pak Jokowi.

'Saya ini pernah memimpin negara seperti bapak sekarang ini, ingin berbuat sesuatu yang baik, supaya negara kita baik, nah kalau saya dituduh ingin merusak negara, ingin mengganggu negara, sedih lho pak, saya, sakit hati saya pak Jokowi.

Bapak suatu saat juga akan seperti saya, kembali ke masyarakat luas, sudah seperti rakyat biasa, nggak punya power, nggak punya kekuasaan, kemudian dituduh seperti itu.

Sakit, mudah-mudahan bapak tidak'.

Baca Juga: Omnibus Law Disahkan, Media Luar Negeri ‘Prihatin’, Susi Pudjiastuti: Investor Mana Yang Datang?

Nah itulah yang saya sampaikan dulu supaya selesai urusan ini, dan saya ingin menganggap itu selesai, tetapi, saya belajar dari kehidupan ini.

Dan selalu ada orang yang ingin mendapat kekuasaan, mendapatkan kredit, dengan cara yang menurut saya tidak bagus.

Nah, saya salah satu korbannya. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi nanti di masa depan," papar SBY.*** (Lusi Nafisa/ZonaJakarta)

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: YouTube Sobat Dosen Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x