Pakar Sebut Gempa Bumi dan Tsunami Dahsyat di Jawa Timur Bisa Terjadi Sewaktu-waktu

4 Juni 2021, 13:52 WIB
Pakar Sebut Gempa Bumi dan Tsunami Dahsyat di Jawa Timur Bisa Terjadi Sewaktu-waktu /Unsplash/Todd Turne

LINGKAR KEDIRI – Belakangan ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut adanya potensi gempa bumi disertai tsunami yang mengancam Jawa Timur.

Penelitian tersebut dilakukan oleh BMKG bersama para ahli dengan menggunakan pemodelan matematis.

Hasilnya, gempa yang berpotensi mengguncang Jawa Timur berkekuatan Magnitudo (M) 8,7 dan berpotensi tsunami setinggi 29 meter maksimal.

Baca Juga: Ini Sejarah Gempa dan Tsunami Dahsyat di Jawa Timur, BMKG: Kemungkinan Bisa Terjadi Lagi

Menanggapi hal itu, Pakar Geologi Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI) ITS, Dr Ir Amien Widodo MSi, angkat bicara, menurutnya pemodelan yang dilakukan BMKG merupakan langkah awal yang tepat.

“Pemodelan ini menunjukkan worst scenario kemudian diumumkan, karena dalam lima bulan terakhir diketahui frekuensi gempa yang terjadi di Jawa Timur sangat tinggi,” katanya pada Kamis, 3 Juni 2021.

Untuk diketahui, Tumbukan lempeng yang menyusun Jawa Timur ini panjangnya sekitar 250 sampai 300 kilometer.

Baca Juga: Parah! Shalom Razade Mengaku Hamil Kepada Sang Ibunda, Wulan Guritno: Aku Bunuh Kamu Kalau Hamil Beneran!

Hal itu menunjukkan gempa sangat mungkin terjadi di berbagai titik, di wilayah yang ada di sekitar zona subduksi, yakni zona tempat terjadinya tumbukan itu.

Lebih lanjut, pengamatan aktivitas gempa juga dilandaskan pada data seismik yang terukur, selain mengacu pada sejarah kegempaan.

Meski menurut penelitian aktivitas seismik yang terekam selama ini tidak merata, tetapi menurut Amien, justru hal itu yang perlu dijadikan perhatian.

Baca Juga: Waspada! Jawa Timur Diramalkan Dilanda Tsunami Besar dan Gempa Bumi Dahsyat, Simak Ramalan Lengkap BMKG

“Jika sewajarnya intensitas gempa di setiap titik zona subduksi adalah sama, tetapi ditemukan zona dengan gap seismic, artinya ada kemungkinan lempengan terkunci dan akan lepas sewaktu-waktu,” sambungnya.

Ia juga menambahkan, gempa sejatinya tidak membunuh, tetapi dapat memicu likuifaksi, amplifikasi, longsor, dan tsunami, serta kerusakan pada infrastruktur.

Bukan hanya gempa, melainkan juga prediksi tsunami dengan ketinggian 29 meter merupakan sesuatu yang sebaiknya diketahui lebih awal.

Baca Juga: Jika Kiamat Terjadi, Ternyata 7 Ciptaan Allah ini Dipercaya Akan Kekal serta Tak Hancur

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di zonasurabayaraya.pikiran-rakyat.com dengan judul “Pakar ITS Surabaya Peringatkan BMKG: Jawa Timur sangat Mungkin terjadi Gempa M 8,7 “.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Zona Surabayaraya

Tags

Terkini

Terpopuler