LINGKAR KEDIRI - Siapa sih Gus Thuba itu? Gus Thuba merupakan pendakwah muda yang kharismatik dan disegani banyak orang.
Gus Thuba merupakan cucu dari Gus Miek ulama terkemuka Nusantara.
Banyak yang menyamakan suara Gus Thuba dengan almarhum KH Hamim Jazuli atau Gus Miek, kakeknya.
Baca Juga: Kembali Akur dengan Tasya Farasya dan Ibu Ala, Tasyi Athasyia: Campur Aduk, Terimakasih Mamah
Gus Thuba pun dipercayai memiliki keistimewaan yang tak pada umumnya orang memiliki.
Bahkan ada yang menyebut jika Gus Thuba merupakan Gus Miek muda.
Ada juga yang menyebut jika suara Gus Thuba mirip dengan suara Gus Miek.
Gus Thuba pun juga disebut-sebut memiliki suara khas yang berwibawa. Itulah salah satu penyebab Gus Thuba dikagumi banyak orang.
Baca Juga: INFO KASUS SUBANG, BAP Danu Berisi Tuduhan kepada Yosef sebagai Pelaku Dinyatakan Gugur?
Amalan Gus Thuba
Apa itu dzikrul ghofilin?
Dzikrul ghofilin merupakan amalan dzikir atau wirid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Diketahui, nama dzikrul ghofilin mengutip dari Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 172 dan 205.
Gus Miek selaku mursyid tunggal dzikrul ghofilin melakukan wirid dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 100 kali setiap hari setelah salat.
Baca Juga: Sejarah dan Latar Belakang Pemberontakan G30SPKI, Strategi Cerdik Musso Kuasai Indonesia
Kemudian dalam perjalanannya bacaan Al-Fatihah tersebut dipadukan dengan bacaan lain, seperti Asmaul Husna, Ayat Kursi, Istighfar, Shalawat dan Tahlil.
Proses berjalannya naskah dzikrul ghofilin hingga mencapai proses cetak membutuhkan waktu sangat panjang.
Yaitu dari 1971 sampai 1973, sebagaimana dilansir dari buku Perjalanan dan Ajaran Gus Miek.
Bahkan Gus Thuba mengatakan, masih banyak orang yang belum memahami makna dzikrul ghofilin.
Baca Juga: Sejarah dan Latar Belakang Pemberontakan G30SPKI, Strategi Cerdik Musso Kuasai Indonesia
Intinya dzikrul ghofilin adalah upaya mencari jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut Gus Thuba semua yang hadir di majelis taklim, masih jauh dari Allah SWT.
“Ngemuti kulo dan panjenengan tiyang ingkang taksih tebih kaleh Alloh (Teringat kalau saya dan Anda semua adalah manusia yang masih jauh dari Allah SWT),” kata Gus Thuba.***