Waspada! BPBD Peringatkan Potensi Awan Panas Hingga Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru

- 14 Desember 2020, 12:47 WIB
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru, di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 12 Desember 2020.
Warga melihat lahar dingin Gunung Semeru, di Jembatan Piket Nol, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 12 Desember 2020. /Antara Foto/Seno/ANTARA FOTO

LINGKAR KEDIRI – Gunung Semeru saat ini masih berstatus level II atau waspada, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) imbau masyarakat tingkatkan kewaspadaan potensi awan panas hingga banjir lahar dingin.

Akibat hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Minggu, 13 Desember 2020, debit air di daerah aliran sungai (DAS) Gunung Semeru meningkat dan sebabkan banjir lahar dingin.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswonyo.

Baca Juga: Sahar Tabar atau Fathemeh Khishvand Divonis 10 Tahun Lantaran Menista Agama, Ini Deretan Kasusnya

“Memang ada kenaikan debit air di DAS yang dialiri lahar dingin Gunung Semeru di Curah Kobokan, namun masih terpantau aman dan hujan sudah reda,” kata Wawan Hadi saat dikonfirmasi melalui telepon di Posko Induk Kamar Kajang, Kabupaten Lumajang, dilansir Lingkar Kediri dari Antara.

Setiap turun hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro dipastikan akan terjadi banjir lahar dingin yang melanda DAS Gunung Semeru.

“Terjadinya potensi lahar dingin tersebut akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan merata yang mengenai sisa-sisa material yang berada di Curah Koboan, Sumbersari dan Bondeli,” ujarnya.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total akan Terjadi Hari Ini 14 Desember, Berikut Lokasinya

Ia menjelaskan telah ada lima tim yang melakukan pemantauan di DAS sepanjang aliran lahar dingin Gunung Semeru dan selalu melaporkan ke posko induk yang berada di Dusun Kamar Kajang.

“Ketika hujan deras mengguyur, semua warga yang berada di sekitar DAS mengungsi di posko-posko pengungsian yang sudah disediakan,” lanjutnya.

Setiap sore, warga yang bertempat tinggal di daerah rawan diterjang aliran lahar dingin Gunung Semeru selalu mengungsi ke posko, kemudian warga akan kembali kerumah pada saat pagi hari.

Baca Juga: Selain Corona, Ini Dia Sepuluh Bencana Alam yang Terjadi di Sepanjang Tahun 2020

“Awan panas guguran sempat terpantau kembali meluncur dari puncak kawah, namun luncuran tersebut masih dalam batas aman dan jauh dari permukiman,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wawan mengimbau agar warga yang bertempat tinggal di lereng Gunung Semeru agar meningkatkan kewaspadaan.

Terkait dengan potensi awan panas guguran dan lahar dingin yang sewaktu-waktu dapat terjadi saat hujan deras.

Baca Juga: Harga Saham IHSG Menguat, Tercatat Melonjak 20,95 Poin, Naik Pula Kelompok 45 Saham Unggulan

“Masyarakat juga diimbau mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar dingin di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” terangnya.

Perlu diwaspadai potensi awan panas karena kondisi Gunung Semeru masih berstatus waspada, dan ancaman banjir lahar dingin karena banyaknya material vulkanik yang telah terbentuk.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah