Network
LINGKAR KEDIRI – Beredar informasi mengenai penawaran pangkalan di Kepulauan Natuna kepada Amerika Serikat.
Informasi tersebut menjadi sorotan yang mengejutkan bagi warga Indonesia.
Dalam satu konten media daring yaitu kontenislam.com menyatakan bahwa Indonesia menawarkan pangkalan di Kepulauan Natuna kepada Amerika Serikat.
Baca Juga: Kini Hanya Dianggap Sebagai Pelengkap, Bamsoet Dorong Agar PPKn Kembali Jadi Mata Pelajaran Wajib
Baca Juga: WhatsApp Blokir Lebih dari 2 Juta Akun Penyebar Hoaks Hingga Batasi Jumlah Penerusan Pesan
Berjudul "Saling Klaim dengan China, Indonesia Tawarkan 'Pangkalan' di Kepulauan Natuna" yang diunggah pada 31 Oktober 2020.
Dalam konten tersebut, Indonesia melakukan penawaran Pangkalan di Kepulauan Natuna kepada Amerika Serikat (AS).
Hal tersebut bertujuan agar dapat membangun kekuatan militer besar di Natuna sehingga dapat melawan China yang sedang menginginkan kepulauan Natuna.
Baca Juga: Keren! Tom & Jerry, Kartun Legendaris yang Berubah Menjadi Film Live Action Untuk Pertama Kalinya
Dalam situs tersebut menyatut pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mendekati adanya kehadiran Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Pernyataan tersebut adalah "Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia seperti Pulau Natuna," ucap Mike, dikutip dari laman Antara, 19 November 2020.
Lantas benarkah informasi beredar terkait Kepulauan Natuna dalam situs daring tersebut
Baca Juga: 8 Tips Menambah Berat Badan dengan Mudah, Ini Rahasianya!
Dilansir dari laman Antara, bahwa informasi dalam situs atau website kontenislam.com terkait kepulauan Natuna adalah informasi hoaks atau salah.
Indonesia hanya melakukan penawaran investasi di Natuna bukan menawarkan pangkalan kepulauan Natuna kepada Amerika Serikat.
Amerika serikat merupakan salah satu investor utama yang dimiliki Indonesia saat ini.
Baca Juga: Kumpulan Kata-Kata Baper Bagi Kamu Pejuang LDR, Bikin Rindu Untuk Bertemu, Yuk Simak!
Total jumlah investasi yang dilakukan Amerika Serikat sebesar 279 juta dolar Amerika yang terjadi pada kuartal III 2020 dengan jumlah proyek sebanyak 417 proyek.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menjelaskan maksud kunjungan Pompeo ke Indonesia dilakukan untuk menegaskan visi kedua negara tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Tak hanya itu, kunjungan tersebut juga membahas mengenai isu perdagangan, keamanan, serti diplomatik dengan mitranya di Indonesia, termasuk dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).***
