Dubai Terapkan Digitalisasi di Semua Aspek, Bisa Hemat 5 Triliun

18 Desember 2021, 08:25 WIB
Ilustrasi fintech. /Pexels/Burak K

LINGKAR KEDIRI - Dubai adalah pemerintahan yang samasekali tidak menggunakan pemotongan kertas 100% pertama di dunia.

Hal itu diungkapkan oleh Sheikh Hamdan bin Mohammed bin Rashid al-Maktoum, putra mahkota Uni Emirat Arab.

Putra Mahkota mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Dubai dapat menghemat hingga 1,3 miliar dirham atau sekitar Rp5 triliun dan menghemat 14 juta jam kerja untuk pencapaian ini.

Putra Mahkota mengatakan bahwa semua transaksi dan prosedur, baik di dalam maupun di luar pemerintah Dubai, 100% digital dan dikelola oleh platform layanan pemerintah digital yang komprehensif.

Baca Juga: Spoiler dan Link Nonton Drakor Bad and Crazy Episode 1: Kisah Lee Dong Wook Jadi Polisi Regu Narkoba

Menurut Sheikh Hamdan dikutip dari sebuah pernyataan, "Pencapaian target dalam hal ini menandai awal dari babak terbilang baru perjalanan Dubai untuk mendigitalkan kehidupan dalam segala aspeknya, sebuah perjalanan yang bersumber pada kreatifitas, inovasi dan fokus pada masa depan."

"Pencapaian inilah yang juga memperkuat status Dubai sebagai modal utama digital terkemuka dunia dan statusnya sebagai acuan di dalam merancang sistem operasi dan layanan pemerintah yang meningkatkan kebahagiaan pelanggan," sambungnya.

Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Dubai Jadi Pemerintah Pertama di Dunia Tanpa Kertas, Hemat Rp5 triliun hingga Pangkas 14 Juta Jam Kerja."

Amerika Serikat, Inggris, Eropa dan Kanada diketahui telah mengumumkan rencana untuk mendigitalkan operasi pemerintah dalam skala yang lebih besar.

Baca Juga: Peran Ekonomi Digital Dalam Percepatan Kemandirian Bangsa di Bidang Ekonomi

Termasuk mekanisme pemerintah dan identifikasi populasi negara. Namun, skeptis mengklaim bahwa mereka rentan terhadap serangan cyber.

Pemerintah berencana untuk menerapkan strategi canggih untuk menciptakan dan meningkatkan kehidupan digital Dubai selama 50 tahun ke depan.

"Fase baru perjalanan sistem digitalisasi Dubai akan memungkinkan dan memberdayakan pemerintah masa depan dalam memenuhi harapan penduduk kota pintar yang berkembang dan memberi mereka peluang baru untuk kemakmuran, pembangunan berkelanjutan, dan kebahagiaan,” kata putra mahkota.

Strategi tanpa kertas Dubai diimplementasikan dalam lima fase berturut-turut, masing-masing berisi kelompok lembaga pemerintah Dubai yang berbeda.

Baca Juga: Gempa dan Tsunami Hantam Pulau Jawa, Ibukota Harus Pindah ke Kalimantan Secepatnya?

Pada akhir Fase 5, strategi tersebut diterapkan sepenuhnya di semua 45 unit pemerintah Emirat. Perusahaan ini menawarkan lebih dari 1.800 layanan digital dan lebih dari 10.500 transaksi besar.

Pernyataan itu juga menambahkan bahwa kolaborasi dan integrasi antara perusahaan yang berpartisipasi akan memungkinkan otomatisasi proses dan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, mengurangi konsumsi kertas hingga lebih dari 336 juta kertas.

Strategi ini juga membantu menghemat lebih dari 1,3 miliar dirham dan lebih dari 14 juta jam kerja di seluruh pemerintah Dubai.

Transformasi digital penuh Pemerintah Dubai memperkaya pengalaman kota pintar bagi semua penduduk dan memerlukan transaksi dan dokumen kertas.

Baik dibagikan dengan pelanggan atau dipertukarkan antar pegawai lembaga pemerintah yang berbeda. Hilangkan seks sepenuhnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Arman Muharam/Pikiran Rakyat)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler