LINGKAR KEDIRI – Beberapa waktu lalu pada pertemuan G20 diwarnai aksi walk out Amerika Serikat (AS) hingga Inggris.
Aksi ini kemudian diharapkan hanya bentuk dukungan moral terhadap kondisi konflik di Rusia dan Ukraina.
Sehingga tak berpengaruh terhadap kerja sama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara G20.
Baca Juga: Man City vs Newcastle Premier League 8 Mei 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain
Oleh sebab itu, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bobby Adhityo berharap perang Rusia dan Ukraina tak akan menjadi penyebab pemulihan ekonomi negara-negara G20 dari pandemi COVID-19 terhambat.
"Ini yang ditakutkan, jadinya akan sama-sama susah. Sementara slogan Presidensi G20 Indonesia adalah recover together, recover stronger," ungkap Bobby dilansir LingkarKediri dari laman Antara.
Di sisi lain, Bobby menilai aksi walk out AS hingga Inggris dalam pertemuan G20 beberapa waktu lalu hanyalah sikap diplomatik.
Hal tersebut dipertegas oleh Pemerintah Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 yang menyatakan aksi walk out tidak mempengaruhi substansi pertemuan G20 maupun hasil perundingannya.
Hal ini karena, lanjut dia, negara-negara besar tersebut sebetulnya juga membutuhkan seluruh negara G20, termasuk Indonesia, untuk menjadi pasar hasil produksi mereka.
Begitu pula dengan negara-negara G20 yang membutuhkan investasi dari berbagai negara tersebut.
Baca Juga: Presiden Federasi Sepak Bola Prancis Dikabarkan Ungkap Tujuan Zidane, Barca Terus ‘Usir’ Chelsea?
Diketahui saat ini belum ada dampak nyata dari aksi walk out Negeri Adidaya hingga Inggris kepada negara G20 selain Rusia.
Namun, ia tetap mengingatkan agar Indonesia tetap harus berhati-hati.
"Yang disampaikan dari AS baru tak akan samanya transaksi ekonomi kepada Rusia, tak ada hubungannya ke Indonesia. Kalau nanti memang ada baru Indonesia harus berpikir lagi bagaimana langkah diplomatisnya," ujarnya.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***