DPR RI Berharap Pemulihan Ekonomi Negara G20 Tak Terhambat Oleh Kondisi Perang Rusia-Ukraina

- 8 Mei 2022, 16:55 WIB
Pertemuan anggota G20.
Pertemuan anggota G20. /Mast Irham/Reuters/

LINGKAR KEDIRI – Beberapa waktu lalu pada pertemuan G20 diwarnai aksi walk out Amerika Serikat (AS) hingga Inggris.

Aksi ini kemudian diharapkan hanya bentuk dukungan moral terhadap kondisi konflik di Rusia dan Ukraina.

Sehingga tak berpengaruh terhadap kerja sama bilateral maupun multilateral dengan negara-negara G20.

 Baca Juga: Man City vs Newcastle Premier League 8 Mei 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Oleh sebab itu, anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bobby Adhityo berharap perang Rusia dan Ukraina tak akan menjadi penyebab pemulihan ekonomi negara-negara G20 dari pandemi COVID-19 terhambat.

"Ini yang ditakutkan, jadinya akan sama-sama susah. Sementara slogan Presidensi G20 Indonesia adalah recover together, recover stronger," ungkap Bobby dilansir LingkarKediri dari laman Antara.

Di sisi lain, Bobby menilai aksi walk out AS hingga Inggris dalam pertemuan G20 beberapa waktu lalu hanyalah sikap diplomatik.

 Baca Juga: Awalnya Meragukan, Pelatih Timor Leste Akhirnya Sebut Vietnam Terlalu Kuat dan Mudah Dapat Emas SEA Games 31

Hal tersebut dipertegas oleh Pemerintah Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 yang menyatakan aksi walk out tidak mempengaruhi substansi pertemuan G20 maupun hasil perundingannya.

Hal ini karena, lanjut dia, negara-negara besar tersebut sebetulnya juga membutuhkan seluruh negara G20, termasuk Indonesia, untuk menjadi pasar hasil produksi mereka.

Begitu pula dengan negara-negara G20 yang membutuhkan investasi dari berbagai negara tersebut.

 Baca Juga: Presiden Federasi Sepak Bola Prancis Dikabarkan Ungkap Tujuan Zidane, Barca Terus ‘Usir’ Chelsea?

Diketahui saat ini belum ada dampak nyata dari aksi walk out Negeri Adidaya hingga Inggris kepada negara G20 selain Rusia.

Namun, ia tetap mengingatkan agar Indonesia tetap harus berhati-hati.

"Yang disampaikan dari AS baru tak akan samanya transaksi ekonomi kepada Rusia, tak ada hubungannya ke Indonesia. Kalau nanti memang ada baru Indonesia harus berpikir lagi bagaimana langkah diplomatisnya," ujarnya.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah