Beda dengan Indonesia, Begini Mitos Gerhana Matahari Cincin yang Berkembang di Beberapa Negara

10 Juni 2021, 06:36 WIB
Ilustrasi gerhana matahari cincin. Lapan mengatakan bahwa fenomena gerhana matahari cincin akan terjadi bertepatan dengan fase bulan baru pada 10 Juni 2021 mendatang. /Pixabay/bdabney

 

LINGKAR KEDIRI – Fenomena gerhana matahari cincin dikabarkan akan terjadi pada 10 Juni 2021.

Fenomena ini tak luput dari mitos yang masih dipercaya sebagian masyarakat hingga saat ini.

Mitos ini tidak hanya mengakar pada masyarakat Indonesia, namun juga tertanam di berbagai negara dengan kepercayaan yang berbeda-beda.

Berikut 4 mitos gerhana matahari yang tersebar di beberapa negara:

Baca Juga: Beredar Kabar Presiden Jokowi Copot Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Simak Informasi Lengkapnya

1. Mitos Naga Memakan Matahari

Mitos ini berkembang di Tiongkok.

Masyarakat kuno Tiongkok percaya bahwa terjadinya gerhana matahari disebabkan oleh adanya seekor naga yang memakan matahari.

Konon terdapat dua astrolog Tiongkok pernah menulis gerhana matahari.

Namun mereka gagal memprediksi terjadinya gerhana matahari dan membuat kaisar marah karena mereka tidak mempersiapkan apa-apa untuk mengusir naga.

Anggapan tersebut akhirnya memicu tradisi untuk membunyikan bedug atau kembang api saat gerhana matahari untuk menakuti sang naga.

2. Dewa Matahari Sedang Melawan Dewa Ular Laut di Mesir

Mitos ini tersebar di daerah Mesir.

Masyarakat mesir meyakini bahwa gerhana matahari merupakan akibat dari dewa matahari yang sedang dalam perjalanan melintasi langit ketika memimpin perang dan dihadang oleh dewa ular.

Baca Juga: Inilah Mitos Gerhana Matahari Cincin, Larangan Ibu Hamil Hingga Teror Dewa Zeus

Dewa matahari berhasil lolos dan akhirnya matahari kembali bersinar.

3. Mitos Matahari Dimakan Batara Kala

Mitos gerhana matahari selanjutnya terjadi di tanah Jawa.

Mereka percaya bahwa Batahara Kala sedang menelan matahari sehingga bumi gelap sesaat.

Mitos ini mengisahkan tentang keinginan Batara Kala untuk hidup abadi dengan cara mencuri air kehidupan tirta amarta tempat tinggal para dewa.

Batara Kala berhasil mencuri tirta amerta, namun peristiwa tersebut diketahui oleh Batara Guru dan langsung melempar cakra hingga membuat leher Batara Kala terpisah dari tubuhnya.

Menurut legenda, Batara Kala tidak mati. Ia tetap hidup dengan kepalanya yang melayang, sementara tubuhnya jatuh ke bumi menjadi lesung.

Batara Kala murka kehilangan tubuhnya dan membalasnya dengan memakan matahari agar dunia hidup dalam kegelapan.

Baca Juga: Anak Indigo Ungkap Nasib Cinta Kuya Hingga Kedekatanya Dengan Barbie Kumalasari, Dirinya Tak Sadar Dihipnotis

4. Dewi Matahari Sedang Dilahap Serigala

Kepercayaan ini beredar di daerah Eropa Utara tepatnya pada bangsa Nordik.

Dalam legenda mengisahkan bahwa dewi matahari sedang berkelana di langit dan diincar oleh serigala yang ingin melahapnya.

Dewi matahari berusaha menyelamatkan diri, namun serigala terus mengejarnya.

Jika gerhana tersebut terjadi maka pertanda bahwa dewi matahari telah dimakan oleh serigala.***

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler