Niat Baik Putin, Rusia Mengumumkan Penarikan Pasukan dari Pulau Ular Demi Kelanjutan Eskpor Gandum Kyiv

5 Juli 2022, 07:40 WIB
Pulau Ular Ukraina atau Ostriv Zmiinyi dibersihkan dari peralatan dan senjata pasukan Rusia yang ditinggalkan beberapa waktu lalu. /Ukrinform

 

LINGKAR KEDIRI – Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih berlanjut.

Bahkan, sampai saat ini masih belum ada informasi lebih lanjut terkait pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri permusuhan.

Seperti diketahui bahwa perang di Ukraina yang disebut Rusia sebagai operasi militer khusus ini telah dimulai sejak 24 Februari 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi Telah Menyampaikan Pesan Zelensky Kepada Putin Saat Kunjungi Rusia, Tentang Apa?

Perang yang sudah memasuki Bulan keempat ini, pasukan Rusia telah berhasil menguasai sejumlah wilayah penting di Ukraina termasuk Pulau Ular.

Namun, baru-baru ini Rusia mengumumkan penarikan pasukan dari Pulau Ular demi kelanjutan ekspor makanan Ukraina.

Dilansir dari Zing News, disampikan oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 30 Juni 2022 bahwa mereka akan menarik pasukannya dari Pulau Ular.

Penarikan pasukan dari Pulau Ular tersebut dimaksudkan sebagai isyarat dari niat baik Rusia untuk memfasilitasi ekspor produk pertanian Ukraina.

Baca Juga: Sistem Rudal HIMARS Diakusisi Kyiv, Zelensky: Ukraina Akan Merebut Kembali Semua Wilayah yang Dikuasai Rusia

“Pada 30 Juni, sebagai tanda niat baik, angkatan bersenjata Rusia menyelesaikan misi mereka di Pulau Ular dan menarik garnisun mereka di sana,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

“Dengan demikian, ini membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa Federasi Rusia tidak ikut campur dalam upaya PBB dalam proses penataan koridor kemanusiaan dan mendukung ekspor pertanian dari wilayah Ukraina,” tambahnya.

Dalam peryataan tersebut, Kementrian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak akan membiarkan Kyiv berspekulasi tentang krisis pangan di masa depan.

Yang mana, dalam situasi tersebut Ukraina menuduh Rusia sebagai penyebab terjadinya hambatan ekspor makanan Ukraina karena bagian barat laut Laut Hitam dikendalikan oleh Moskow.

Baca Juga: Sampai di Kyiv, Jokowi Naik Kereta Super dari Polandia, Inilah Tiga Sosok yang Mendampingi Perjalanan Presiden

Selain itu, dia juga menekankan bahwa pasukan Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina.

Sementara itu, kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, membenarkan bahwa pasukan Rusia telah ditarik dari Pulau Ular.

“Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik,” tulis Yermak di Twitter.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: Zing News

Tags

Terkini

Terpopuler