Network
LINGKAR KEDIRI - Suku Jawa merupakan suku terbesar di Indonesia yang berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Budaya jawa mengedepankan keseimbangan, keselaransandan keserasian dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Ambisi Besar China Saingi Amerika Serikat, Peneliti Kembangkan Proyek Lindungi Bumi dari Asteroid
Selain itu budaya Jawa juga menjunjung tinggi nilai kesepanan dan kesederhanaan, bagi orang Jawa khususnya orang tua ungkapan Ora Ilok menjadi salah satu kata mujarab untuk mengingatkan sesuatu hal pada anak-anaknya bahwa hal itu tak boleh di lakukan.
Kata ora ilok bermakna tidak boleh, tidak baik atau tidak sopan, masyarakat Jawa di kenal banyak memiliki aturan dan perhitungan dalam kehidupam sehar-hari.
Baca Juga: Covid-19 Belum Usai, 5 Virus ini Jadi Ancaman Pandemi Dunia, Dari Virus Nipah Hingga Virus Zika
Yang mana dalam aturan tidak tertulis tersebut ungkapan orailok sering kali keluar dari mulut orang tua untuk memberikan nasihat bagi anak-anaknya.
Berikut 5 Pantangan orang Jawa yang tidak boleh di langgar:
Baca Juga: Kenali Gejalanya, Virus ini Diprediksi Pakar akan Menjadi Kelanjutan Covid-19? Begini Penjelasanya
1. Jangan duduk di tengah pintu
Orang-orang jawa melarang anak nya duduk di depan pintu, terlebih yang duduk adalah anak perempuan.
Bukan tanpa sebab orang Jawa melarang perempuan baik anak ataupun istri duduk di depan pintu.
Hal tersebut di percaya akan menyulitkan anak perempuan tersebut dalam mendapatkan jodoh.
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
2. Jangan menyapu di malam hari
Orang-orang tua jaman dulu juga melarang anaknya menyapu di malam hari, mereka menganggap menyapu di malam hari tidaklah pantas.
Banyak waktu untuk bersih-bersih, baiknya memang menyapu dilakukan pada pagi siang atau sore hari.
Menyapu di malam hari akan menimbulkan bunyi-bunyi dan diyakini akan mengundang makhluk halus.
Selain itu menyapu pada malam hari juga dipercaya akan mempersulit seseorang untuk mendapatkan rejeki.
Baca Juga: Agar Terhindar Dari Penularan Covid-19, Lakukan Amalan Doa ini
3. Jangan Makan Buntut/Pantat Ayam (Brutu)
Sering kali orang Jawa melarang anakny untuk memakan daging ayam bagian brutu, anak-anak dilarang memakan pantat ayam/brutu dengan dalih bisa menjadi bodoh/pikun
Disisi lain bagian tersebut merupakan bagian yang berlemak, kemungkinan besar orang tua melarang anaknya makan brutudemi menjaga kesehatan anaknya.
Jika banyak mengandung lemak maka akan menyebabkan kolesterol yang dapat membuat anaknya mudah ngantuk dan tidak fokus belajar yang akan mengakibatkan anak tersebut bodoh.
4. Jangan duduk di atas bantal
Orang-orang Jawa identik dengan lesehan, dari kebiasaan lesehan ini anak-anak menjadikan bantal tidur sebagai alas duduk.
Bukan tanpa sebab orang tua memberikan nasihat pada anaknya intinya adalah mitos ini mengajarkan tidak etis jika benda untuk kepala dijadikan alas duduk.
5. Jangan Makan Bersisa
Banyak sekali larangan orang Jawa kepada anaknya menggunakan kata ora ilok, contohnya ora ilok madang sisonko pitik e mati yang artinya tidak baik makam tersisa nanti ayamnya mati.
Bukan tanpa sebab, nasihat di atas memiliki inti manusia harus tau ukuran, lebih baik nambah saat maka apabila merasa kurang daripada mengambil banyak kemudian tersisa.
Baca Juga: Dibalik Keganasan Israel Terhadap Palestina, Negara Zionis Itu Tak Sungkan Memohon Kepada Indonesia
Disini juga tersirat jangan buang-buang makanan karena diluar sana masih banya orang yang kesulitan bahkan tidak bisa makan.
Itulah beberapa pantangan orang Jawa yang tida boleh di langgar dan harus kita ketahui, namun percaya atau tidaknya tetap kembali kepada diri masing-masing.***
