LINGKAR KEDIRI – Seperti yang kita ketahui, Lampor adalah sejenis mahkluk gaib yang berwujud keranda terbang.
Sedangkan, teror Ketuk Pintu ialah sejenis mahkluk gaib yang dimana pintu rumah seseorang ada yang mengetuk, namun ketika pintu dibuka tidak ada seseorang pun.
Maraknya teror Lampor dan Ketuk Pintu tersebut disebut-sebut juga sudah banyak memakan korban jiwa hingga meninggal dunia.
Dilansir tim Lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube Ngaji Roso yang berbincang dengan seorang praktisi spiritual yang akrab dipanggil Romo Edi yang membahas tentang fenomena Lampor dan Ketuk Pintu.
Romo Edi mengatakan bahwa sosok Lampor ini adalah pasukan gaib dari Kanjeng Ratu Kidul atau Nyi Roro Kidul.
Tujuan dari Kanjeng Ratu Kidul untuk menurunkan pasukan Lampor tidak lain adalah menambah pasukan.
Baca Juga: Awas Kejahatan Siber SIM Swap! Bisa Lacak Akun Perbankanmu, Kenali Langkah-langkah Pencegahannya
“Yang diambil adalah orang-orang yang pada saat itu sedang kosong, kosong batinya, kosong pikiranya. Terlepas dia dari perilaku sehari-hari ini orang baik atau bukan”. Ungkapnya
Ia menuturkan menurut ilmu titen Jawa, fenomena Lampor ini terjadi setiap tiga windu atau 24 tahun sekali.
Menurut Romo Edi kejadian seperti ini akan berakhir pada nanti tanggal 15 Suro yang ditandai dengan bulan menampakan cahaya yang beda dengan cahaya bulan sebelumnya atau bulan tersebut tampak lebih cerah atau lebih indah.
Romo Edi memberi pesan agar kita semua bisa selamat dari fenomena Lampor dan Ketuk Pintu yang lagi ramai ini.
“Saat anda tidak sengaja melihat keranda berjalan sendiri itu cukup dibatin dan jangan ceritakan ke siapapun lalu berikan salam dan bacaan Al-fatiqah, dan ini secara tidak langsung anda sudah memagari diri anda sendiri”. Ungkap Romo Edi
“Lantas untuk yang Ketukan Pintu ini dijawab, jangan bertanya, dan jangan dibuka meskipun anda mempunyai kerabat yang masih diluar, langsung dijawab ‘waalaikum salam, omahmu duduk kene, minggat (waalaikumsalam, rumahmu bukan disini, pergi) tapi kalau ada jawaban bahwa itu menegaskan kalau seseorang atau kerabat langsung dibuka saja”. Pungkas Romo Edi.***