Suro Bulan Sakral, Kedatangan 'Aji Saka' untuk Selamatkan Masyarakat dari Genggaman Makhluk Ghaib

- 10 Agustus 2021, 17:34 WIB
Kedatangan Aji Saka di Bulan Muharram
Kedatangan Aji Saka di Bulan Muharram /Antara/Dian Hadiyatna/

Kedatangan Aji Saka ke Pulau Jawa ini dipercaya dapat membebaskan rakyat dari genggaman makhluk gaib.

Malam satu suro, jatuh pada tanggal 1 Muharram atau pada awal tahun baru Hijriah.

Baca Juga: Bagaimana Cara Cetak Kartu Sertifikat Vaksin? Hindari Cetak Kartu Vaksin di Percetakan Umum, Ini Penjelasannya

Nama “Suro” berasal dari saran yang disampaikan oleh Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma di masa kerajaan Mataram Islam.

Tradisi yang dilakukan pada malam satu suro ini terjadi saat zaman pimpinan raja dari kerajaan Mataram Islam yang bernama Sultan Agung Adi Prabu Hanyakrakusuma (1613 – 1645).

Pada saat itu, banyak masyarakat Jawa yang mengikuti sistem penanggalan tahun Saka (penanggalan umat Hindu), dan hal itu bertentangan dengan masa kepemimpinan Sultan Agung yang menggunakan sistem kalender Hijriah.

Baca Juga: Keluarga dan Cucu Nabi Dibunuh Habis-habisan, Gus Muwafiq: Muharram Bulan Duka

Sehingga dibalik kendala itu, Sultan Agung ingin menyatukan dua kubu masyarakat Jawa yang terpecah, antara masyarakat Kejawen, dan masyarakat Putihan.

Lalu Sultan Agung berinisiatif untuk memperluas ajaran Islam di tanah Jawa dengan menggunakan metode perpaduan tradisi Jawa dan Islam.

Dampak antara perpaduan kedua tradisi ini, dipilihlah tanggal 1 Muharram oleh Sultan Agung dan ditetapkan sebagai tahun baru Jawa juga.

Halaman:

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x