“Pada 30 Juni, sebagai tanda niat baik, angkatan bersenjata Rusia menyelesaikan misi mereka di Pulau Ular dan menarik garnisun mereka di sana,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
“Dengan demikian, ini membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa Federasi Rusia tidak ikut campur dalam upaya PBB dalam proses penataan koridor kemanusiaan dan mendukung ekspor pertanian dari wilayah Ukraina,” tambahnya.
Dalam peryataan tersebut, Kementrian Pertahanan Rusia juga mengatakan bahwa keputusan tersebut tidak akan membiarkan Kyiv berspekulasi tentang krisis pangan di masa depan.
Yang mana, dalam situasi tersebut Ukraina menuduh Rusia sebagai penyebab terjadinya hambatan ekspor makanan Ukraina karena bagian barat laut Laut Hitam dikendalikan oleh Moskow.
Selain itu, dia juga menekankan bahwa pasukan Rusia akan melanjutkan operasi militer khusus di Ukraina.
Sementara itu, kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, membenarkan bahwa pasukan Rusia telah ditarik dari Pulau Ular.
“Tidak ada lagi pasukan Rusia di Pulau Ular. Angkatan bersenjata kami melakukan pekerjaan dengan baik,” tulis Yermak di Twitter.***