Jerman dan Lebanon Umumkan Kasus Pertama Varian Covid-19 Baru, Simak Penjelasannya

27 Desember 2020, 15:17 WIB
Ilustrasi virus corona /Pixabay/WARTA KAPUAS

LINGKAR KEDIRI – Jerman dan Lebanon resmi mengumumkan kasus pertama varian baru COVID-19.

Kasus ini ditemukan pada warganya yang memiliki riwayat perjalanan dari Inggris.
Di Jerman, kasus pertama ini ditemukan pada salah satu warga yang datang dari Bandara Heathrow di London, ibu kota Inggris, pada 20 Desember 2020.

Dirinya terkonfirmasi positif COVID-19 saat tiba di Frankfurt untuk mengunjungi keluarganya, terang pemerintah negara bagian.

Baca Juga: Bakpao Ayam Jamur, Empuk dan Nikmat! Yuk Simak Berikut Bahan dan Cara Pembuatannya

Dilansir dari Antara, pemeriksaan selanjutnya yang dilakukan pada laboratorium Kota Berlin tersebut menunjukkan pasien positif itu terserang virus B.1.1.7, nama varian baru COVID-19 yang saat ini mewabah di negara Inggris.

Menurut Dinas Kesehatan Baden-Wuerttemberg dalam pernyataan tertulisnya, ini adalah kasus pertama yang diketahui di Jerman.

Pasien tersebut ditandai dengan adanya gejala penyakit ringan. Menurut pihak dinas, pasien itu telah dijemput oleh keluarganya dan saat ini sedang menjalani karantina di kediaman pribadinya di Baden-Wuerttemberg.

Baca Juga: Andin Marah Besar Kepada Elsa, Andin Tahu Reyna Anaknya, Ikatan Cinta Hari Ini, 27 Desember 2020

Otoritas kesehatan di Baden-Wuerttemberg menambahkan tiga orang yang berstatus kontak erat dengan pasien itu juga telah menjalani isolasi mandiri.

Disisi lain, otoritas kesehatan di Lebanon juga mengumumkan kasus pertama varian baru COVID-19, pada Jumat. Kasus pertama itu ditemukan pada penumpang yang tiba dari Kota London, Inggris.

“Kasus pertama varian baru COVID-19 ditemukan pada seorang penumpang yang naik pesawat Middle East Airlines dengan nomor 202 dari London pada 21 Desember,” ujar pelaksana tugas menteri kesehatan di Lebanon, sebagaimana dikutip dari akun resminya di media sosial Twitter.

Baca Juga: 6 Weton ini Sangat Istimewa, Dari Cocok Menjadi Pemimpin, Pantang Menyerah Hingga Suka Menolong

Ia mewanti-wanti agar seluruh penumpang pesawat itu beserta keluarganya untuk melakukan langkah pencegahan lebih disiplin.

Melihat tingginya kasus positif di Lebanon membuat layanan kesehatan disana kewalahan, apalagi negara itu tengah mengalami krisis di sektor ekonominya.

Disana juga masih kesulitan untuk bangkit setelah adanya ledakan di Beirut yang menyebabkan sejumlah rumah sakit rusak dan hancur.

Baca Juga: Selamat! Lagu Jimin BTS ‘Christmas Love’ Jadi MV Tercepat Capai 10 Juta Penayangan di Youtube

Saat ini, tercatat lebih dari 1.000 orang tewas akibat COVID-19 di Lebanon, negara yang dihuni oleh kurang lebih enam juta jiwa.

Varian baru virus itu yang telah mewabah di Inggris membuat beberapa negara di Eropa menutup perbatasannya dan memberhentikan akses transportasi dari dan ke negara tersebut.

Kamis (24/12), Singapura juga mengumumkan kasus pertama untuk varian baru COVID-19.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler