Wabah Baru Mengintai, Muntah Darah Hingga 15 Orang Meninggal, Masyarakat Diminta Tetap Tenang

9 Februari 2021, 10:20 WIB
Ilustrasi wabah, pandemi. //Pixabay/Miroslava Chrienova /

LINGKAR KEDIRI - Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir memiliki dampak tersendiri bagi masyarakat.

Baik di bidang kesehatan maupun ekonomi semuanya terkena dampak yang kurang menguntungkan.

Bahkan saat ini sudah merebak hampir di seluruh dunia dan belum juga menunjukkan tanda-tanda pulih.

Baca Juga: Menangis, Kejujuran Aldebaran Membuat Stress Andin Kambuh? Sinopsis Ikatan Cinta Selasa, 9 Februari 2021

Pandemi Covid-19 belum selesai, malah sebuah infeksi tak dikenal melanda benua Afrika.

Sekitar 15 orang meninggal dan lebih dari 50 lainnya dirawat di rumah sakit di selatan Tanzania.

Infeksi wabah tak dikenal ini menurut pejabat kesehatan setempat pada Minggu, 7 Februari 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Terbaru! Harga Emas 9 Februari 2021, Antam, Antam Batik, Hingga UBS

Kepala petugas medis di Distrik Chunya yang terpencil di Kota Mbeya, Felista Kisandu mengatakan telah meminta tim medis untuk menguji pasien secara klinis.

"Masalah ini belum meluas, hanya terjadi di satu bangsal administrasi Ifumbo, di mana pasien muntah darah dan meninggal saat terlambat sampai ke rumah sakit," katanya seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Hingga kini, otoritas belum berhasil mengidentifikasi penyebab penyakit.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 Indonesia 9 Februari 2021, Jumlah Positif Menurun

Menurut pemeriksaan klinis awal, menurut Kisandu pasien yang mayoritas laki-laki mengalami sakit maag dan penyakit hati.

"Kami telah menyarankan mereka untuk menghindari minuman keras, dan merokok," katanya.

Ia menambahkan bahwa sejumlah sampel air dan darah pasien telah dikirim ke kepala ahli kimia pemerintah untuk verifikasi, demi memastikan apakah ada jejak kontaminasi merkuri.

Baca Juga: SINOPSIS Ikatan Cinta, Angga Mulai Mengetahui Password Laptop Roy, Lalu Apakah Kematian Roy segera terungkap?

Catatan Kantor Medis Kepala Mbeya, penyakit serupa melanda wilayah itu pada 2018, ketika beberapa orang mengalami demam tinggi, sakit perut, dan muntah darah.

Menteri kesehatan Tanzania, Doroth Gwajima juga telah mengerahkan tim ahli untuk menilai situasi dan menginstruksikan mereka untuk menyerahkan laporan tertulis untuk tindak lanjut.

Ia pun juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tak panik dalam menghadapi penyakit ini.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler