LINGKAR KEDIRI - Belum lama ini, Arab Saudi tengah melakukan tindakan tegas.
Diketahui, sebuah kapal bermuatan bahan peledak yang dioperasikan dari jarak jauh menyasar Pelabuhan Yanbu milik Arab meledak di kawasan itu pada Selasa, 27 April 2021.
Akibat dari itu, asap hitam pun tampak mengepul ke angkasa dari pesisir kawasan tersebut.
Baca Juga: Kapal Perang Turki Tiba-tiba Kirimkan Pesan pada KRI Sultan Iskandar Muda-367, Begini Pesannya
Seperti dikabarkan, Arab Saudi mencegat dan menghancurkan sebuah kapal bermuatan bahan peledak dari perairan di Laut Merah.
Kabar peledakan kapal bermuatan bahan peledak tersebut disampaikan Juru bicara Menteri Pertahanan Arab Saudi, Kolonel Turki al-Maliki, dikutip dari Anadolu Agency pada Rabu, 28 April 2021.
“Sebuah kapal yang dikendalikan dari jauh, dicegat dan dihancurkan pada Selasa pagi (3:40 GMT),” katanya.
Turki al-Maliki mengatakan bahwa unit marinirnya bisa memantau pergerakan perahu yang dipasangi jebakan.
“Unit marinir bisa memantau pergerakan perahu yang dipasangi jebakan yang dikendalikan dari jauh di perairan Laut Merah di lepas pantai kota Yanbu, Arab Saudi,” terangnya.
Baca Juga: 3 Weton Ini Peruntungan Nyaris Sempurna dan Hidupnya Penuh Gelimang Harta, Apa Anda Termasuk?
Dan investigasi pun telah diluncurkan, terkait temuan kapal bermuatan bahan peledak di Laut Merah tersebut.
Investigasi itu dilakukan dengan tujuan mencari tahu lebih lanjut terkait usaha ‘jahat’ dan mencari ‘dalang’ di baliknya.
Baca Juga: Varian Baru COVID 19 Akan Hadir Ke Indonesia, Jika Masyarakatnya Masih Lakukan Hal Ini
Sementara, sebuah perusahaan keamanan maritim yang berbasis di London bernama Dryad Global menerima laporan terkait kapal yang diserang dari pelabuhan Yanbu.
Dryad Global mengungkapkan bahwa mereka menerima laporan yang belum dikonfirmasi.
Baca Juga: Varian Baru COVID 19 Akan Hadir Ke Indonesia, Jika Masyarakatnya Masih Lakukan Hal Ini
Bahwa sebuah kapal mungkin NCC DAMMAM, telah diserang dari pelabuhan Yanbu.
Namun, CEO perusahaan perkapalan nasional Arab Saudi, Abdullah Al-Dabikhi membantah klaim itu.
Baca Juga: Varian Baru COVID 19 Akan Hadir Ke Indonesia, Jika Masyarakatnya Masih Lakukan Hal Ini
Dia pun menolak pernyataan yang dilaporkan oleh Bloomberg dan menegaskan keamanan semua kapal perusahaan.***