Menguak Hamas yang Menyerang Israel, Tercium Bau Teroris

14 Mei 2021, 19:17 WIB
Militan Hamas Palestina berbaris selama parade militer menandai ulang tahun ke-29 berdirinya gerakan Hamas, di utara Jalur Gaza pada 8 Desember 2016 /Reuters/Suhaib Salem/

LINGKAR KEDIRI - Dunia kembali dihebohkan Israel-Palestina, lantaran baru-baru ini tersebar berita warga Palestina yang sedang menjalankan sholat jumat di masjidil Al-aqsa diserang oleh polisi Israel.

Semenjak kejadian itu, konflikIsrael-Palestina kembali meletus dan menjadi yang terparah sejak tahun 2014, konflik pun semakin meningkat menjelang akhir bulan Ramadhan 2021.

Palestina pun menyerang balik melalui kelompok militan Hamas sebagai pembalasan atas tindakan kekerasan polisi Israel di Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: 3 Weton yang punya Potensi Kaya Mendadak dan Popular di tahun 2021

Selama beberapa hari terakhir, Hamas terus menggempur Israel dengan menembakkan roket ke kota-kota Israel.

Hingga hari ini Kamis, 13 Mei 2021, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, jumlah korban tewas di Jalur Gaza kini meningkat menjadi 83 orang. Sementara di pihak Israel, terdapat 6 tentara yang tewas.

Lantas siapa itu Hamas dan mengapa menyerang Israel?

Baca Juga: Jam Tayang Sinetron Ikatan Cinta Kembali Berubah Setelah Lebaran, Catat Waktunya

Hamas merupakan kelompok politik Islam militan yang mengontrol Gaza dan tidak mengakui Israel.

Namun, menurut Israel, Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Kanada Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris

Kelompok militan ini memiliki sayap militer yang disebut Brigade Izz ad-Din al-Qassam, yang juga diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Inggris, Australia, Selandia Baru dan Paraguay.

Baca Juga: Israel akan Hancur di Tahun 2022? Simak Selengkapnya

"sejak tahun 2006, Hamas telah menguasai Gaza, lokasi terletak di antara Israel dan Laut Mediterania," seperti dikutip Lingkar Kediri dari PikiranRakyat.com.

Zona penyangga Israel besar di Gaza, yang hanya seluas 365 km persegi (141 sqmi), berarti sebagian besar tanah tidak dapat ditinggali.

Apalagi lokasi tersebut juga sering kekurangan air, obat-obatan dan listrik, sehingga Gaza mengandalkan Israel untuk pasokannya.

Baca Juga: Rayakan Hari Lebaran, Amanda Manopo Bagi-Bagi THR Bagi Kru Ikatan Cinta, Ungkap Keseruannya

"Israel dan Hamas telah berperang tiga kali sejak kelompok militan itu menguasai Jalur Gaza pada 2007," Dikutip Lingkar Kediri dari PikiranRakyat.com dalam artikel yang berjudul "Siapa Hamas dan Mengapa Terus Melawan Israel?".

Pemimpin Hamas, Ismail Haniya mengatakan kelompoknya siap apabila Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung.

“Jika mereka (Israel) ingin meningkatkan, perlawanan sudah siap; dan jika mereka ingin berhenti, perlawanan sudah siap, ”kata Haniya pada Selasa, 11 Mei 2021.

Untuk meminimalisir warga Israel dari kompleks Masjid Al-aqsa di Kota Tua Yerusalem, Hamas pun mengeluarkan ultimatum dan menuntut agar Israel keluar dari palestina.

Baca Juga: Ibu Wajib Tahu! 5 Kebiasaan Pola Asuh ini Dapat Turunkan IQ Anak, Diantaranya Sering Dilakukan

"Kami memiliki hak untuk menanggapi serangan Israel dan melindungi kepentingan rakyat kami selama pendudukan Israel terus meningkat," kata Haniya.

Menanggapi serangan Hamas, Tentara Israel mengatakan sekitar 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel.

Akibat insiden tersebut, beberapa negara muslim termasuk Turki mengecam tindakan Israel terhadap warga Palestina.

Baca Juga: Cepat Hentikan! Jangan Abaikan Jika Anak Duduk Posisi W, Sepele Tapi Berbahaya Bagi Tubuh dan Kesehatanya

Bahkan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin dan meminta komunitas internasional harus 'memberi Israel pelajaran yang kuat dan mencegah' atas perilaku negara Yahudi itu terhadap Palestina.

Selain itu, Erdogan juga mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera campur tangan dengan memberi 'pesan yang tegas dan jelas' kepada Israel.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler